Peninggalan Bersejarah Para Wali Songo Bab Dua Part 5
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Kamis 26-09-2024,12:05 WIB
Kajian Islam. Kisah peninggalan Bersejarah Sunan Kudus --
Peninggalan Bersejarah Sunan Kudus ( Ja’far Shadiq )
Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Walisongo merupakan wali sembilan ulama besar berasal dari pulau Jawa yang menandakan jumlah Wali yang berjumlah sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa.
Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsanayang dalam bahasa Arab berarti Mulia, pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat ada pula yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah Majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah).
Saat itu, Majelis dakwah Walisongo beranggotakan Maulana Malik Ibrahim sendiri, Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi); Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghribi); Maulana Malik Isra’il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana ‘Aliyuddin, dan Syekh Subakir.
Para Walisongo adalah intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya, pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.
Dari perjalanan waktu banyak peninggalan bersejarah para Wali Songo untuk mengenal lebih dekat ayoo kita bahas satu-persatu peninggalan masing-masing Wali Songo untuk yang pertama kita mulai dari peninggalan Sunan Gresik Atau Maulana Malik Ibrahim dalam Part 2 peninggalan bersejarah Sunan Ampel Raden Rahmat dan yang ketiga Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim adapun ke empat Sunan Drajat Raden Qosim dan selanjutnya kita akan lihat Peninggalan Bersejarah Sunan Kudus Ja’far Shadiq
Kelima: Sunan Kudus ( Ja’far Shadiq )
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad.
Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan.
Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam.
Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550
Peninggalan sejarah Sunan Kudus, salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Kudus, antara lain:
Satu: Masjid Menara Kudus
Masjid ini dibangun pada tahun 956 H dan terletak di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Bentuk menara masjid ini mirip candi Hindu, dan beberapa bagiannya menunjukkan pengaruh Buddha.
Dua: Masjid Agung Kudus
Masjid ini didirikan Sunan Kudus pada tahun 1530 di desa Kerjasan, Kota Kudus. Masjid ini saat ini berada di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah.
Tiga: Keris Kiai Cinthaka dan dua tombak trisula
Pusaka peninggalan Sunan Kudus yang dijamas di bangunan tajug kompleks Masjid Menara Kudus.
Empat: Gapura Candi Bentar
Peninggalan sejarah Sunan Kudus.
Sunan Kudus dikenal sebagai wali al-ilmi karena menguasai ilmu-ilmu agama seperti tafsir, fikih, usul fikih, tauhid, hadits, dan logika. Peninggalan Sunan Kudus layak dilestarikan sebagai cagar budaya karena unik dan mencerminkan kecintaannya akan seni serta sikap tolerannya terhadap agama lain.
Permintaan untuk mengganti kurban sapi dengan kurban kerbau
Sunan Kudus meminta masyarakat untuk mengganti kurban sapi dengan kurban kerbau dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu. Hingga saat ini, permintaan ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus.
Sunan Kudus dikenal memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi, serta sikap toleran terhadap agama yang lebih dulu dikenal. Peninggalan Sunan Kudus yang unik dan layak dilestarikan sebagai cagar budaya.
Demikianlah beberapa peninggalan Bersejarah Sunan Kudus yang masih ada hingga saat ini. (djl)
Bersambung Part 6
Sumber: