Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Kisah Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan peristiwa pasukan Gajah yang tengah berusaha merobohkan Ka’bah tepat nya 12 Rabiul awal 570 Masehi di Kota Mekkah atau tahun Gajah kenapa di sebut tahun Gajah sebab pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW pasukan menggunakan Gajah ingin menyerang kota Mekkah dan mencoba menghancurkan bangunan Ka'bah tempat suci umat Islam untuk menyelamatkan bangunan Ka'bah tempat suci umat Islam tersebut Allah SWT mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu pembawa wabah penyakit kepada pasukan Gajah yang sedang berupaya menghancurkan tempat suci dan bersejarah umat Islam itu yaitu Bangunan Ka’bah.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW didasarkan pada sebuah beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas yang berbunyi:
وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ
Artinya:
"Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, tahun gajah."
Berdasarkan hadits tersebut, kelahiran Nabi jatuh pada 12 Rabiul Awal, sekitar 570 Masehi, di kota Makkah.
Riwayat lain dari Abu Qatadah juga memperkuat keterangan ini dengan sabda Rasulullah SAW:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya:
"Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur'an (pertama kali)." (HR Muslim)
Di tahun Gajah inilah, Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Makkah dan besar sebagai anak yatim karena Ayah Nabi Muhammad SAW, bernama Abdullah telah wafat sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Nabi Muhammad SAW dididik dan dibesarkan oleh seorang ibu yang mulia, yaitu Ibunda Aminah.
Setelah beberapa waktu bersama sang ibunda tercinta, kemudian Nabi Muhammad SAW dibesarkan oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib.
Namun tak berselang lama, setelah dua tahun bersama sang kakek tercinta, Nabi Muhammad SAW harus rela ditinggalkan kakek yang turut membesarkannya. Pada usia delapan tahun setelah kepergian sang kakek, Nabi Muhammad SAW kemudian diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Meskipun hidup fakir atau kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidup, namun Abu Thalib adalah seorang dermawan yang rajin berbagi dan bersedekah kepada sesama.
Walau dalam keadaan sulit, Nabi Muhammad SAW dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bersama pamannya.
Sebelum dijadikan seorang Rasul, Allah SWT pun telah memberikan anugerah keistimewaan kepada Muhammad. Salah satunya adalah wajahnya yang bersinar terang hingga mampu mengalahkan sinar rembulan. Ini dikatakan sebagai tanda kebesaran Allah SWT yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir dengan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi.
Selain karunia wajah yang bersinar, Nabi Muhammad SAW juga diberikan wahyu pertama yang sungguh luar biasa dari Allah SWT. Menjelang diturunkannya wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW mendapatkan sebuah mimpi di mana Malaikat Jibril datang menghampirinya Nabi Muhammad SAW pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya dengan menyendiri di Gua Hira. Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan Allah bahwa mimpi yang dialaminya benar adanya.
Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dan menurunkan wahyu pertama yang diberikan Allah SWT yang mana Wahyu tersebut Allah abadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Alaq ayat 1-5 yang mana berbunyi:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS. Al-‘Alaq, 1-5)
Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW pulang dengan perasaan takut.
Dan inilah waktu di mana kisah kerasulan Nabi Muhammad SAW dimulai dan di angkat menjadi seorang Rasul terakhir yang akan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab Ayat 40 yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang mana berbunyi:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Artinya:
"Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS Al-Ahzab 40)
Demikian lah sejarah singkat tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW yang mana untuk memperingati nya di sebut Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul awal. (djl)