“Dan ingatlah Ismail, Ilyasa’, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (QS Shaad 48)
Diketahui Nabi Ilyas AS merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun AS memiliki nama lengkap dengan nama lengkap Ilyas bin Finhash bin Azar bin Harun bin Imran bin Qahits bin Aziz bin Laway bin Yakub bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ilyas AS meneruskan dakwah Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS yakni diutus di tengah-tengah Bani Israil yang membangkang dan menyeru umatnya agar kembali beriman kepada Allah SWT
Kisah Nabi Ilyas AS terdapat di dalam Al-Quran Surat As-Saffat ayat 123-132 yang berbunyi:
وَاِنَّ اِلۡيَاسَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَؕ ١٢٣ اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَلَا تَتَّقُوۡنَ ١٢٤ بَعۡلًا وَّتَذَرُوۡنَ اَحۡسَنَ الۡخٰلِقِيۡنَۙ ١٢٥ اللّٰهَ رَبَّكُمۡ وَرَبَّ اٰبَآٮِٕكُمُ الۡاَوَّلِيۡنَ ١٢٦ فَاِنَّهُمۡ لَمُحۡضَرُوۡنَۙ ١٢٧ اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الۡمُخۡلَصِيۡنَ ١٢٨ وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِى الۡاٰخِرِيۡنَۙ ١٢٩ سَلٰمٌ عَلٰٓى اِلۡ يَاسِيۡنَ ١٣٠ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَ ١٣١
Artinya:
"Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul,
(Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu tidak bertakwa? patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?" tetapi mereka mendustakannya (Ilyas), maka sungguh, mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
selamat sejahtera bagi Ilyas."Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik" (QS As-Saffat 132-131)
Kala itu, Bani Israil kembali menyembah berhala, mereka membuat berhala dari emas yang diberi nama Ba'al. Berhala Ba'al ini diletakkan di tempat yang tinggi dan orang-orang mulai menyembahnya. bagi mereka, Ba'al adalah dewa pelindung, penolong, dan pemberi rezeki.
Nabi Ilyas AS pun menyeru kepada kaumnya agar kembali ke jalan Allah SWT. Sayangnya, dakwah Nabi Ilyas AS tidak pernah dihiraukan oleh kaumnya. Setiap Nabi Ilyas a.s. berdakwah, Bani Israil tidak pernah menghiraukannya dan mereka tetap berfoya-foya, menghamburkan harta, bermaksiat, dan menyembah berhala.
Nabi Ilyas AS pun resah dengan keadaan Bani Israil yang semakin lama semakin jauh dari Allah SWT. Nabi Ilyas AS takut kaumnya tersebut mendapat murka dari Allah jika tidak segera bertaubat.
Pada mulanya, kaum Bani Israil memiliki raja yang telah beriman. Kemudian ia murtad dan terus berlanjut dalam kesesatan bersama kaumnya. Sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang beriman kepada Allah SWT.
Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan pelajaran terhadap kaumnya. Maka Allah SWT mengabulkan permintaan rasulnya. Dia menahan hujan di negeri itu selama tiga tahun.
Kekeringan itu menjadi bencana besar bagi kaum Bani Israil. Akhirnya mereka meminta kepada Nabi Ilyas AS untuk menyudahi kekeringan yang melanda. Mereka juga berjanji akan beriman kepadanya setelah Allah SWT menurunkan hujan.
Nabi Ilyas AS pun memohon kepada Allah SWT akhirnya diturunkanlah hujan kepada mereka. Akan tetapi, mereka ingkar kepada janji yang telah dikatakan di awal. Mereka justru semakin dalam kesesatan dan kekafiran seperti sebelumnya.
Nabi Ilyas AS diusir oleh kaum Bani Israil. Hingga ia pergi dan bertemulah dengan seorang laki-laki yang tengah menderita sakit keras, dia adalah Nabi Ilyas AS yang kelak menjadi penerusnya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Munabbih dari Ahli Kitab sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir, Nabi Ilyas AS memohon kepada Allah SWT agar Dia mencabut nyawanya untuk kembali kepada-Nya. Maka Allah SWT memerintahkan Ilyas AS untuk pergi ke suatu tempat.
Allah SWT berfirman bila ada sesuatu yang datang kepadanya, janganlah ia takut dan naikilah tanpa keraguan. Maka, datanglah seekor kuda dari api lalu Nabi Ilyas AS menaiki kuda tersebut.
Allah SWT juga memberikan pakaian dari cahaya dan memberikannya sayap. Setelah itu Nabi Ilyas AS pergi bersama malaikat dan menjadi penghuni langit. Wallahu a'lam.
(djl)