Kisah Nabi Yusuf Dibuang Ke Dalam Sumur, Mukjizat Allah Datang Nabi Yusuf Diselamatkan Kaum Khafilah

Kisah Nabi Yusuf Dibuang Ke Dalam Sumur, Mukjizat Allah Datang Nabi Yusuf Diselamatkan Kaum Khafilah

Kajian Islam. Kisah Nabi Yusuf AS di buang saudaranya sendiri kedalam sebuah sumur tua --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Yusuf merupakan putra dari Nabi Yaqub AS yang mana nantinya di angkat oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul meneruskan dakwah sang ayahanda Nabi Yaqub AS namun dalam perjalanan nya sejak kecil Nabi Yusuf AS sudah di berikan unuan yang cukup berat bahkan cobaan itu datang sendiri dari lingkungan keluarga nya sendiri yaitu dari saudara-saudara nya sendiri.
Suatu ketika Nabi Yusuf AS bermimpi dalam mimpinya Nabi Yusuf AS melihat sebelas Planet, Matahari, dan Bulan yang bersujud padanya.
Hal tersebut dibenarkan Al-Qur'an sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Yusuf ayat 4 yang berbunyi:
 
 إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Artinya: 
(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya‘qub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, aku melihat semuanya sujud kepadaku.” (QS Yusuf 4)
 
 
Kemudian Nabi Yusuf AS menceritakan mimpi nya tersebut kepada ayahandanya Nabi Yaqub AS dan Nabi Yaqub AS melarang Nabi Yusuf AS untuk tidak menceritakan mimpi nya itu kepada saudara-saudaranya yang memiliki sifat iri dan dengki sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Yusuf ayat 5 yang berbunyi:
 
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًاإِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ 
Artinya:
Yaqub berkata, "Hai anakku, jangan kamu ceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaramu, sebab akan menimbulkan kedengkian di hati mereka sehingga mereka tergoda oleh setan untuk mengatur siasat mencelakakan mu. Mereka akan membuat tipu daya dan berbuat makar terhadapmu. Sesungguhnya setan adalah musuh manusia yang sangat nyata. (QS Yusuf 5)
 
Diantara anak-anak Nabi Yaqub AS Nabi Yusuf AS dan Binyamin saudara kandungnya merupakan anak yang sangat disayangi oleh Nabi Yaqub AS dikarenakan Nabi Yusuf AS memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik dan miliki ketaatan yang luar biasa terhadap Allah SWT sehingga hal tersebut menimbulkan rasa cemburu terhadap saudara-saudara nya nya yang lain, sehingga timbullah rencana jahat saudaranya untuk membuang Nabi Yusuf AS. 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yusuf ayat 8 yang berbunyi: 
 
 إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ 
 
Artinya: 
"Yaitu, ketika saudara-saudara Yusuf berkata kepada sesama mereka, "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita adalah satu kelompok yang kuat dan lebih bermanfaat bagi ayah daripada mereka berdua. Dengan lebih menganakemaskan Yusuf dan saudara kandungnya daripada kita, sesungguhnya ayah kita telah keliru dan jauh dari kebenaran. Padahal kebenaran itu amat jelas." (QS Yusuf 8)
 
Setelah mendengar cerita mimpi Nabi Yusuf AS Nabi Yaqub AS berupaya melindungi Nabi Yusuf AS dari saudara-saudara yang memiliki sifat iri dengki dan cemburu, namun suatu ketika Saudara-saudara Nabi Yusuf AS berusaha untuk meminta izin dan meyakinkan Nabi Yaqub AS untuk membawa Nabi Yusuf AS pergi bersama mereka, sehingga Nabi Yaqub AS mengizinkan Nabi Yusuf AS pergi bersama-sama saudaranya.
 
Namun dalam perjalanan saudara-saudara yang sudah merencanakan niat jahat terhadap Nabi Yusuf AS mendorong Nabi Yusuf AS ke dalam sebuah sumur tua lalu Nabi Yusuf AS ditinggal pulang oleh saudara-saudaranya karena mereka merasa rencana mereka sudah berhasil untuk mencelakai Nabi Yusuf AS. 
 
 
Setelah berhasil mendorong Nabi Yusuf AS ke dalam sumur, mereka bergegas pulang ke rumah dan berpura-pura dengan raut wajah yang sedih menceritakan kepada ayahnya bahwa Yusuf dimakan binatang buas yaitu seekor Serigala dan hal tersebut membuat Anbai Yaqub AS bersedih dan sangat kehilangan atas kehilangan Nabi Yusuf AS yang mana diharapakan nantinya mampu meneruskan dakwahnya dalam menegakan tauhid.
 
Peristiwa Nabi Yusuf AS di dorong oleh saudara-saudara kedalam sebuah sumur tua Allah abadikan dalam Al-Qur'an Surat Yusuf ayat 17 yang berbunyi: 
 
قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينََ
Artinya: 
" Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar". (QS. Yusuf 17)
 
Untuk meyakinkan sang ayahanda Nabi Yaqub AS saudara-saudara Nabi Yusuf AS membawa pakaian Nabi Yusuf AS yang berlumuran darah dengan mengatakan kalau Nabi Yusuf AS di makan oleh Serigala binatang buas.
 
Namun atas izin Allah SWT datang pertolongan Allah SWT melalui segerombolan khafilah yang sedang dalam perjalanan menuju Mesir saat melewati sumur tersebut para Khafilah bermaksud untuk menimbah air namun bukan air yang mereka dapat justru seorang pemuda yang tampan yaitu Nabi Yusuf AS yang berpegangan di tali timba tersebut.
Dan kemudian para khafilah tersebut membawa Nabi Yusuf AS untuk di jual dan dijadikan budak. 
 
 
Dan Nabi Yusuf AS di beli oleh sepasang suami-istri dari Mesir sang suami pun memerintahkan istrinya untuk merawat Nabi Yusuf AS sebagai anak mereka yang mana ayah angkat Nabi Yusuf AS merupakan Raja dan saudagar yang kaya raya.
Seiring berjalannya waktu Nabi Yusuf AS menjadi tumbuh dewasa sebagai seorang pria tampan dan memiliki sifat terpuji dan kecerdasan yang luar biasa. Dan Raja Mesir pun pada akhirnya mengangkat Nabi Yusuf AS menjadi pejabat sebagai pembendaharaan Kerajaan.
 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Yusuf Ayat 54-57, yang berbunyi:
 
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ  قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ  وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَشَاءُ وَلَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ () وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
 Artinya:
“Dan Raja berkata, “Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang dekatku”. Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata, “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami”. Berkata Yusuf, “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. Dan demikianlah kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.” (Surat Yusuf ayat 54-57).
 
Itulah kisah Nabi Yusuf AS yang di buang saudaranya sendiri kedalam sumur tua hingga Allah menyelamatkan Nabi Yusuf melalui para khafilah dan di besarkan oleh orang tua angkatnya seorang Raja Mesir yang sangat menyayangi Nabi Yusuf AS dan kemudian menjadi seorang pejabat kerajaan sebagai pembendaharaan Kerajaan.
Dari kisah tersebut dapat kita ambil hikmah bahwa perbuatan iri dan dengki sangat merugikan diri sendiri dan perbuatan jujur akan mengantarkan kita pada puncak kejayaan dan kemulyaan. (djl) 

Sumber: