Kisah Nabi Yaqub AS Putra Nabi Ishaq AS

Kisah Nabi Yaqub AS Putra Nabi Ishaq AS

Kajian Islam. Kisah Nabi Yaqub AS yang Sabar dan Bijaksana --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id – Setiap Nabi dan Rasul yang ada di dalam Agama Islam memiliki kisah-kisah yang sangat menarik untuk diketahui termasuk kisah Nabi Yaqub AS

Nabi Ya’qub AS merupakan putra dari Nabi Ishaq AS oleh Allah SWT Nabi Yakub AS juga di angkat menjadi seorang Nabi dan Rasul untuk meneruskan perjuangan Ayah nya Ishaq AS dalam menyebarkan tauhid di muka Bumi ini dan ia berusia selama 147 tahun, hidup pada masa 1837-1690 sebelum Masehi di utus oleh Allah SWT di daerah Syam. Syria dan memiliki keturunan sebanyak 12 anak laki-laki yang bernama Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin serta 2 anak perempuan yang bernama Dina dan Yathirah dan Nabi Yakub wafat di Al-Khalil (Hebron), Palestina. 
 
Dalam Al-Qur'an Allah SWT menyebut nama Yakub AS sebanyak 18 kali
Di antaranya terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 136 berbunyi:
 
وۡلُوۡٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنۡزِلَ اِلَيۡنَا وَمَآ اُنۡزِلَ اِلٰٓى اِبۡرٰهٖمَ وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَاِسۡحٰقَ وَيَعۡقُوۡبَ وَ الۡاَسۡبَاطِ وَمَآ اُوۡتِىَ مُوۡسٰى وَعِيۡسٰى وَمَآ اُوۡتِىَ النَّبِيُّوۡنَ مِنۡ رَّبِّهِمۡ‌ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهٗ مُسۡلِمُوۡنَ
Artinya: 
Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri" (QS Al-Baqarah 136)
 

Di dalam Islam setiap kisah Nabi dan Rasul selalu dipenuhi dengan ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah. Dengan ujian dan cobaan itu, maka membuktikan bahwa Allah SWT sangat sayang dan cinta kepada hambanya. Adanya cobaan dan ujian dalam kisah Nabi dan Rasul membuktikan juga bahwa Nabi dan Rasul dalam Islam selalu penuh dengan kesabaran dalam menjalani kehidupannya

Jika berbicara tentang kesabaran yang ada pada Nabi Rasul sangat banyak dan salah satu Nabi yang memiliki kesabaran yang cukup tinggi adalah Nabi Ya’qub AS. Nabi Yakub AS menggambarkan sosok Manusia yang tetap tabah walaupun sudah menghadapi berbagai macam cobaan, salah satunya adalah mendapatkan perlakuan tidak baik dari kakaknya.

Nabi Ya’qub AS adalah seorang anak dari ayah bernama Nabi Ishak A.S dan Ibu bernama Rafiqah serta beliau merupakan cucu dari Nabi Ibrahim A.S. Nabi Ya’qub A.S memiliki saudara kembar yang bernama Ish. Oleh sebab itu orang tua dari Nabi Ya’qub AS sangat berharap agar anak kembarnya bisa mengikuti jejak kakeknya, Nabi Ibrahim AS.

Supaya bisa bisa mengamalkan perbuatan kebaikan dan dapat menyebarkannya seperti kakeknya, maka Nabi Ishak AS mulai memberikan pelajaran Agama serta memberikan nasihat-nasihat kepada kedua putra kembarnya, beliau akan selalu mengusahakan dirinya untuk memberikan pelajaran Agama dan nasihat kepada kedua putranya dalam kondisi apapun. Hal-hal yang selalu diajarkan adalah hal-hal yang dapat membuat kehidupan menjadi lebih tenang dan damai, sehingga harus menjauhi sifat iri, dengki, maksiat, dan permusuhan. Hal ini beliau lakukan supaya kedua putranya selalu beriman kepada Allah dan menjadi hamba yang selalu bertawakal kepada-Nya.

BACA JUGA:Kisah Nabi Ismail AS Putra Nabi Ibrahim AS

Namun, harapan dari Nabi Ishak AS untuk memiliki anak-anak yang taat untuk menjalankan perintah Allah SWT ternyata tidak sesuai karena putranya yang bernama Ish memiliki sifat yang tidak mengamalkan kebaikan, seperti iri, dengki, sombong, dan senang sekali pamer. Akan tetapi, putra Nabi Ishak AS yang bernama Ya’qub memiliki sifat yang sangat berbeda dengan saudara kembarnya itu, sifat-sifat yang dimiliki Ya’qub sangat mencerminkan kebaikan, seperti tidak sombong, tidak bermaksiat, dan sangat lemah lembut.

Perbedaan sifat yang saling bertolak belakang itu membuat mereka saling bertengkar ketika beranjak ke usia remaja. Ya’qub ini memiliki sifat mengalah dan kakaknya, Ish selalu merasa paling benar serta tidak mau mengalah kepada adiknya walaupun sedang dalam keadaan bersalah. Ya’qub pun tak pernah melawan kakaknya dan ia tetap sabar serta selalu mendoakan kakaknya agar kembali ke jalan yang baik dan benar di kemudian hari.

Nabi Ishak A.S berpesan kepada kedua putranya, “wahai, anakku. Kalian harus tetap beriman dan takwa kepada Allah serta selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita sebagai hamba Allah harus selalu melakukan perbuatan baik kepada sesama manusia serta harus membantu fakir miskin. Hal itu harus dilakukan karena dianjurkan oleh Allah.”

Ya’qub menjawab nasihat itu dengan sopan, tetapi kakaknya, Ish tidak mengeluarkan ucapan sedikitpun setelah mendengarkan nasihat dari ayahnya. Nabi Ishak A.S yang melihat respon dari putranya, Ish hanya bisa tersenyum saja. Melihat sifat dan perilaku kedua putranya, Nabi Ishak A.S dan istrinya mulai berpikir bahwa yang lebih pas untuk mewariskan ajaran agama Allah adalah Ya’qub. Hal ini dikarenakan Ya’qub mempunyai sifat-sifat yang sudah mencerminkan seseorang yang saleh dan setiap perbuatannya selalu terpuji. Sifat saleh dan perbuatan terpuji ini tak pernah dimiliki oleh Ish.

Semakin beranjak dewasa, pertengkaran antara Ish dan Ya’qub semakin sering terjadi, kakak dari Ya’qub selalu mengejek adiknya dan sudah berkali-kali adiknya tidak membalas ejekan itu dan selalu sabar ketika sedang diejek. Hingga pada suatu waktu, Yaqub AS mulai merasa resah dan bilang kepada Nabi Ishak A.S bahwa kakaknya sudah mengejeknya.

BACA JUGA:Nabi Ibrahim AS Selamat Dari Kobaran Api, Raja Namrud Dipermalukan

Mendengar cerita dari Ya’qub, Ish mulai diberikan nasihat oleh Nabi Ishak A.S. Setelah melihat kebiasaan buruk Ish yang tak kunjung berubah, Nabi Ishak A.S dan istrinya berencana untuk segera menikahkan Ish. Dengan menikah, diharapkan sifat dan perilaku Ish dapat berubah ke arah yang lebih baik. Ish pun menikah dengan perempuan yang dipercaya oleh dirinya.

Namun, sifat dan perilaku Ish kepada Ya’qub tetap sama dan tidak berubah walaupun sudah hidup berumah tangga. Ya’qub yang menerima ejekan, hinaan, dan ancaman dari kakaknya, mulai menceritakan hal ini kepada ayahnya. Nabi Ishak A.S. Sang ayah yang mendengar cerita dari Ya’qub mulai memohon kepada Allah dan berdoa, “Semoga engkau bisa mewarisi sifat kenabian yang kumiliki, anakku dan aku berdoa semoga engkau kelak akan menurunkan beberapa nabi dan raja dari garis keturunanmu, anakku .

Demikian sekilas kisah Nabi Yakub AS semoga menjadikan kita semakin mencintai para Nabi dan Rasul (djl)

Sumber: