Kisah Nabi Ismail AS Putra Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ismail AS Putra Nabi Ibrahim AS

Kajian Islam. Kisah Nabi Ismail AS --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Ismail AS merupakan putra Nabi Ibrahim AS dan ibunya bernama Siti Hajar Nabi Ismail AS dikenal sebagai anak yang shaleh karena selalu taat akan perintah Allah dan ketaatan nya sudah terlihat sejak kecil. 
 
Kelahiran Nabi Ismail AS merupakan jawaban dari doa yang selalu dipanjatkan Nabi Ibrahim AS kepada Allah setelah sekian lama menanti buah hati sebagai penerus keturunan.
 
Nabi Ismail AS hidup di Bumi selama 137 tahun pada masa 1911-1774 sebelum Masehi dan Allah SWT mengutus Nabi Ismail AS untuk penduduk Mekkah dan dikaruniai keturunan sebanyak 12 orang dan Nabi Ismail AS wafat di kota Mekkah.
 
Allah SWT menyebut namanya dalam Al-Qur'an sebanyak 12 kali, salah satunya terdapat dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 54 berbunyi: 
 
وَاذۡكُرۡ فِى الۡـكِتٰبِ اِسۡمٰعِيۡلَ‌ ۚاِنَّهٗ كَانَ صَادِقَ الۡوَعۡدِ وَكَانَ رَسُوۡلًا نَّبِيًّا‌
Artinya:
"Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan Nabi" (QS Maryam 54)
 
 
Kisah Nabi Ismail AS telah diwahyukan turun temurun dari kitab suci sejak zaman dulu, dikenal sebagai pencetak sejarah pertama peristiwa Qurban dan ibadah haji, Nabi Ismail AS sangat berjasa dalam perkembangan dan keberadaban Agama islam.
 
Nabi Ismail AS adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh, dalam Agama Islam, Nabi Ismail AS dipandang sebagai Nabi dan Rasul yang besar kaitkan dengan Makkah yaitu dalam hal pembangunan Ka'bah.
 
Dari keturunan Nabi Ismail AS inilah nantinya akan lahir Nabi Muhammad Rasulullah SAW. 
Sementara dari keturunan Nabi Ishaq AS nantinya akan lahir 15 Nabi, salah satunya adalah Nabi Isa AS. 
 
Karena itulah Nabi Ibrahim AS ayah dari Nabi Ismail AS dan Ishaq AS akhirnya dijuluki bapaknya para Nabi dan Rasul sebab dari sissilah keturunan Nabi Ibrahim AS banyak terlahir para Nabi dan Rasul.
 
 
Nabi Ismail AS memiliki 3 Mukjizat bahkan Mukjizat tersebut dapat di nikmati dan menjadi syariat dan tujuan ibadah bagi umat hingga saat ini.
 
Adapun Mukjizat Nabi Ismail AS yaitu Air Zam-zam yang berawal ketika Ibunda Nabi Ismail AS kesulitan mencari sumber air di tengah Padang pasir maka pada saat itu kaki Nabi Ismail AS mengentalkan tumit kakinya di gurun pasir hingga atas izin Allah SWT keluarlah air dari dalam pasir tersebut.
 
Hingga saat ini air tersebut tidak pernah kering dan bisa di nikmati oleh seluruh umat Muslim dari seluruh penjuru dunia.
 
 
Mukjizat kedua Nabi Ismail AS yaitu Syariat Qur'an yang berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS sang ayah Nabi Ismail untuk menyembelih Nabi Ismail AS dan atas ketaatan Nabi Ismail AS yang ikhlas dan rela untuk di sembelih Nabi Ibrahim AS sehingga Nabi Ismail AS digantikan Allah SWT dengan seekor domba.
 
Sehingga saat ini untuk umat Islam setiap tahun Haji di wajibkan untuk menyembelih hewan Qurban bagi yang sudah mampu untuk berqurban.
 
Adapun Mukjizat Nabi Ismail yang ketiga yaitu membangun Ka'bah 
 
Nabi Ibrahim AS datang kepada Nabi Ismail AS lalu berkata, "Wahai Ismail, Allah memerintahkan ku dengan suatu perintah.” Ismail berkata, “Lakukanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu.” Ibrahim berkata lagi, “Apakah kamu akan membantu aku?” Ismail berkata, “Ya, aku akan membantumu.” Ibrahim berkata, “Allah memerintahkan aku agar membangun rumah di tempat ini.”
 
Nabi Ibrahim menunjuk ke suatu tempat yang agak tinggi dibanding sekelilingnya.
Di dekat tempat itulah keduanya meninggikan pondasi Baitullah Kakbah, Ismail AS bekerja mengangkut batu-batu sedangkan Nabi Ibrahim AS yang menyusunnya (membangunnya) hingga ketika bangunan sudah tinggi, 
Nabi Ismail AS datang membawa batu itu lalu meletakkannya untuk Nabi Ibrahim AS agar bisa naik di atasnya sementara Nabi Ismail AS memberikan batu-batu.
 
 
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 127-128 yang berbunyi: 
 
وَاِذۡ يَرۡفَعُ اِبۡرٰهٖمُ الۡقَوَاعِدَ مِنَ الۡبَيۡتِ وَاِسۡمٰعِيۡلُؕ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّا ​ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ‏ ١٢٧
 
 رَبَّنَا وَاجۡعَلۡنَا مُسۡلِمَيۡنِ لَـكَ وَ مِنۡ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُّسۡلِمَةً لَّكَ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبۡ عَلَيۡنَا ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ التَّوَّابُ الرَّحِيۡمُ‏ ١٢٨
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui"
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan (ibadah) haji kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (djl) 
 

Sumber: