Nabi Ibrahim AS Selamat Dari Kobaran Api, Raja Namrud Dipermalukan

Nabi Ibrahim AS Selamat Dari Kobaran Api, Raja Namrud Dipermalukan

Kajian Islam. Nabi Ibrahim AS selamat saat di bakar hidup-hidup oleh Raja Namrud --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Ketika Nabi Ibrahim AS menghancurkan patung-patung berhala dan Nabi Ibrahim AS menyisakan satu patung yang paling besar dan sebuah kapak besar pun di tinggalkan di patung besar tersebut, sehingga saat di tanya Raja Namrud dan pengikutnya Nabi Ibrahim AS justru meminta kepada Raja Namrud dan pengikut nya untuk bertanya kepada patung besar yang tersisa tentang siapa yang menghancurkan patung berhala-berhala tersebut.
 
Sehingga dengan pertanyaan tersebut Raja Namrud justru menjawab dengan sendiri nya ketidakberdayaan patung berhala tersebut tidak bisa berbicara, berbuat dan bergerak.
 
 
Sehingga hal tersebut membuat Raja Namrud murka dan memerintahkan bala tentara nya untuk membakar Nabi Ibrahim AS hidup-hidup di atas api yang besar dan menyala dan saat bersamaan.
Saat Nabi Ibrahim AS hendak dilempar ke dalam api, sesosok Malaikat hadir untuk menawarkan pembebasan untuk Nabi Ibrahim  AS supaya dapat melarikan diri menghadapi hukuman kaumnya, namun Nabi Ibrahim AS berkata: 
 
"Cukuplah Yang Maha Melindungi yang memberi keselamatan kepada diriku." Lalu malaikat tersebut beranjak pergi.
 
Tatkala Ibrahim di lemparkan ke dalam api yang membara, seketika Allah berfirman kepada api supaya menjadi keselamatan terhadap Ibrahim sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al - Anbiya ayat 69-70 berbunyi: 
 
قُلْنَا يَٰنَارُ كُونِى بَرْدًا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ
وَأَرَادُوا۟ بِهِۦ كَيْدًا فَجَعَلْنَٰهُمُ ٱلْأَخْسَرِينَ
 
Artinya: 
"Kami berfirman 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi',". (QS. al-Anbiya': 69-70).
 
 
Atas izin dan perlindungan Allah SWT sehingga Nabi Ibrahim AS selamat dan tanpa sehelai rambut dan benang pun terbakar dari tubuh nya atas Mukjizat ya g Allah SWT berikan kepada Nabi Ibrahim AS sehingga membuat takjub seluruh penduduk yang menyaksikannya.
 
Namun atas peristiwa tersebut ada yang percaya akan ada Allah SWT namun di sisi lain masih saja banyak orang yang berpegang teguh pada keyakinan lamanya tetap menyembah patung berhala-berhala yang mereka buat sendiri.
 
Sementara Nabi Ibrahim AS maju seraya menyatakan, "Hanya beriman kepada Allah SWT juga ia hanya berserah diri kepada Kehendak Allah. 
 
Maka Allah SWT memilih Ibrahim dari tengah-tengah umat manusia sebagai manusia pilihan Allah SWT sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 130 - 132 berbunyi: 
 
وَمَنْ يَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ ۚ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
 
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
 
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
 
Artinya: 
“Dan orang yang membenci kepada agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh." Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: " Tunduk patuhlah!"
 
Ibrahim menjawab: " Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): " Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. Al-Baqarah: 130-132).
 
 
Dengan peristiwa selamatnya Nabi Ibrahim AS dari kobaran api bahkan tanpa sehelai rambut dan benang pun yang terbakar tentu hal tersebut Raja Namrud dan pengikutnya sangat terpukul bahkan merasa sangat dipermalukan. 
Sesungguhnya Raja Namrud dan pengikut nya menyadari bahwa Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Ibrahim AS dan mereka menyadari juga akan adanya Allah SWT namun di sebabkan atas keangkuhan dan kesombongan Raja Namrud dan pengikut nya mereka tetap tidak mau beriman kepada Allah SWT dan tetap teguh pada pendirian dan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang celaka. (djl) 
 
 

Sumber: