Kisah Singkat Kelahiran Nabi Ibrahim AS
Reporter:
Radar Seluma|
Editor:
Radar Seluma|
Jumat 03-05-2024,18:42 WIB
Kajian Islam. Kisah kelahiran Nabi Ibrahim AS pada zaman Raja Namrud yang kejam dan zalim--
Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Ibrahim AS merupakan Putra dari Azar juga keturunan dari Syits Bin Adam AS ia berusia 175 tahun dari masa 1997-1822 sebelum Masehi Allah SWT mengutus nya di daerah Selatan Babylon Irak dan di karuniai keturunan sebanyak 13 orang dari keturunan Nabi Ibrahim AS ada berapa yang Allah angkat menjadi Nabi dan Rasul yaitu Nabi Ismail AS dan Nabi Ishaq AS.
Bukti Nabi Ibrahim AS merupakan seorang Nabi dan Rasul di jelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 258 yang berbunyi:
أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِى حَآجَّ إِبْرَٰهِۦمَ فِى رَبِّهِۦٓ أَنْ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّىَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا۠ أُحْىِۦ وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَأْتِى بِٱلشَّمْسِ مِنَ ٱلْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ ٱلْمَغْرِبِ فَبُهِتَ ٱلَّذِى كَفَرَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya:
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkan lah dia dari lalu terdiam lah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." ( QS Al Baqarah 258)
Nabi Ibrahim lahir pada masa Kerajaan Babilonia yang di perintah oleh Raja Namrudz seorang Raja yang bengis yang berkuasa secara absolut dan zalim.
Suatu ketika Kerajaan Bobilonia mendapat pertanda langka bahwa akan lahir seorang anak laki-laki yang perkasa yang nantinya akan membunuh Raja Namrud sehingga membuat ketakutan bagi Raja Namrud saat itu, dalam rasa ketakutan itu Raja Namrud memberikan perintah kepada bala tentaranya untuk memburu semua bayi laki-laki yang baru lahir harus dibunuh.
Pada waktu dalam waktu yang hampir bersamaan Azar ayah Nabi Ibrahim AS di angkat memjadi Panglima Kerajaan dan saat itu juga Azar Ayahanda Nabi Ibrahim AS sedang merasakan kebahagian namun juga di hantui rasa kekhawatiran dan ketakutan sebab sang istri Ibunda Nabi Ibrahim AS sedang mengandung seorang anak yaitu Nabi Ibrahim AS.
Atas saran kedua putra Azar Nahor dan Haran kakak dari Nabi Ibrahim AS dan Haran yang merupakan seorang ahli Nujum
berpendapat bahwa sang ayah dapat menyerahkan anak itu kepada Raja Namrud, sebab Haran meyakini bahwa belum ada pertanda di langit yang gagal, sekalipun harus diserahkan ke Pedang atau perapian, Haran percaya akan ada keajaiban yang membuat anak itu tetap hidup.
Sedangkan Nahor memberi saran supaya sang ibu meninggalkan Negeri Babilonia selama beberapa waktu, sementara itu sang ayah dapat menyerahkan bayi lain sebagai ganti Nabi Ibrahim AS.
Sang ayah menerima saran Nahor supaya menyelamatkan diri dari Negeri Babilonia.
Sesuai arahan kedua putranya sang Ibudah Nabi Ibrahim AS meninggalkan Kerajaan Negeri Babilonia ke sebuah Goa bersama seorang pengasuh sampai hari bersalin dan sang ayah mengambil seorang bayi dari seorang hambanya untuk diserahkan ke Raja Namrud sebagai penukar Nabi Ibrahim AS
Ketika penyembelihan bayi dilakukan, Raja Namrud bergembira sebab ia menyangka ancaman bagi kerajaannya telah lenyap setelah prosesi penyembelihan telah di lakukan.
Sementara itu, setelah Ibu Ibrahim mengalami persalinan, ia bersama pengasuh meninggalkan Ibrahim AS seorang diri di sebuah Goa.
Sang ibu menangis seraya berdoa "Semoga Sang Pelindung selalu menyertaimu, wahai anakku" doa ibunda Ibrahim
Setelah Ibrahim ditinggalkan seorang diri oleh sang ibunda tercinta maka Allah SWT mengutus seorang Malaikat untuk mendampingi dan merawat Ibrahim AS hingga tumbuh dengan sehat dan bisa berbicara secara cepat.
Setelah Nabi Ibrahim AS hidup sendiri selama berbulan-bulan di dalam sebuah Goa di rawat oleh Malaikat, Sang kakak Haran masih mempercayai pertanda di langit tentang Ibrahim AS suatu saat akan membunuh Sang Raja Namrud yang zalim sehingga suatu ketika ia pergi mendatangi Nabi Ibrahim AS yang berada di dalam Gua dimana Ibrahim kecil ditinggalkan.
Haran terkejut bukan kepalang ketika mendapati adiknya telah menjadi seorang anak laki-laki yang tubuh sehat dan dapat berbicara.
Sehingga Haran mengajak Nabi Ibrahim AS untuk pulang ke Negeri Babilonia namun Ibrahim sempat menolak seraya menyatakan bahwa ia tidak mempunyai rumah karena ia mengaku telah tersesat di sebuah tempat yang tidak ia kenal.
Pada akhirnya Haran berhasil membujuk dan membawa Nabi Ibrahim AS ke rumah bertemu sang ayah di Kerajaan Babilonia.
Ketika Haran mempertemukan Nabi Ibrahim AS, kepada Sang Ayah Sang ayah tidak percaya bahwa anak yang diajak Haran itu merupakan bayi yang telah ditinggalkan selama berbulan-bulan di dalam sebuah Gua.
Semakin terkejutnya Sang ayah Ketika Ibrahim ditanya siapa yang selama ini memberinya makan dan merawatnya, Nabi Ibrahim AS menjawab bahwa memberi ia makan dan merawatnya adalah Sang Yang Maha Pemberi, lalu ia kembali ditanya tentang siapa yang merawatnya saat ia sakit, ia menjawab bahwa Yang Maha Menyembuhkan yang melakukannya.
Kemudian ketika ditanya tentang siapa yang memberitahunya tentang jawaban-jawaban ini, Ibrahim menjawab bahwa Yang Maha Mengetahui yang mengajarinya.
Terkejut dengan jawaban-jawaban ini, sang ayah merasa heran dan takjub terhadap Ibrahim AS sehingga untuk menghindari kecurigaan Raja Namrud yang kejam, Ibrahim diasuh di rumah Haran yang berada di luar wilayah Babilonia.
Di sana Nabi Ibrahim AS dibesarkan bersama anak-anak lainnya.
Itulah Kisah kelahiran Nabi Ibrahim AS yang hidup dalam pemerintahan Raja Namrud yang zalim dan kejam bahkan setiap bayi laki-laki yang lahir harus di bunuh sehingga kedua orang tua Nabi Ibrahim AS menyelamatkannya dari ancaman itu bahkan Nabi Ibrahim AS ditinggalkan sendirian di sebuah Goa namun Allah SWT mengutus Malaikat untuk menjaga dan merawat nya. (djl)
Sumber: