Inilah Gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim dalam Al-Qur'an dan Hadits

 Inilah Gambaran Jembatan Shiratal Mustaqim dalam Al-Qur'an dan Hadits

Kajian Islam, gambaran jembatan Shiratol Mustacim--

BACA JUGA: TikTok Harap Pemerintah Indonesia Mempertimbangkan, Soal Larangan Jualan di TikTok

BACA JUGA: Perlu Anda Tau Ya, Rekening dengan Saldo Rp. 0 di BCA, Mulai 1 November Ditutup!

 

Ketika para manusia melewati jembatan

Shiratal Mustaqim bermacam-macam tingkat kecepatannya tergantung dengan amal ibadah ada yang ada yang merangkak sebagian melaluinya dengan cepat dan ringan, namun ada juga yang lambat dan penuh luka. 

Sebagian tak mampu melintasi hingga ujung jembatan.

Sebagaimana di gambarkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim berbunyi:

 

عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ))، قَالَ : قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ ؟ قَالَ: أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا قَالَ وَفِي حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ.

Artinya: 

Rasulullah SAW: "Lalu diutuslah amanah dan rohim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri-kanan shiraath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat". Aku bertanya: "Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?" Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab : "Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas shirâth sambil berkata: "Ya Allâh selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak". Beliau menuturkan (lagi): "Di kedua belah pinggir shirâth terdapat besi pengait yang bergantungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka. (HR Muslim).

 

Jadi, Shirathal Mustaqim adalah beribadah kepada Allah SWT semata, dengan tidak menyekutukan-Nya, serta meyakini secara menyeluruh kepada Nabi Muhammad SAW dan itulah realisasi dari syahadatain: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

 

Seperti itulah gambaran jembatan Shirathal Mustaqim yang mana setiap manusia akan melewati nya dengan cara sesuai dengan amal kebaikan dan amal Sholeh kita bila mana selamat hingga sampai tujuan maka selamat dan mesuk kedalam surga nya Allah dan bila terjatuh maka Api neraka menunggu yang menyala-nyala yang bahan bakar nya adalah manusia. (djl)

Sumber: