Fenomena Manusia Berlomba Mendirikan Bangunan Menjulang: Salah Satu Tanda Akhir Zaman yang Diingatkan Rasul
Senin 17-11-2025,13:00 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radaseluma.disway.id - Fenomena Manusia Berlomba Mendirikan Bangunan Menjulang: Salah Satu Tanda Akhir Zaman yang Diingatkan Rasulullah SAW PO--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Sepanjang sejarah peradaban manusia, pembangunan gedung-gedung tinggi sering kali menjadi simbol kemajuan, kekuatan ekonomi, dan kejayaan suatu bangsa. Kota-kota besar di dunia kini berlomba menampilkan megahnya pencakar langit, seolah tinggi bangunan menjadi ukuran kemajuan suatu negeri. Fenomena ini bukan hanya terjadi di negara maju, namun juga merambah negara berkembang, termasuk dunia Islam.
Namun menariknya, jauh sebelum perkembangan teknologi modern memungkinkan manusia membangun gedung-gedung yang menjulang ke langit, Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah ketika manusia berlomba meninggikan bangunan. Tanda ini tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari rangkaian tanda-tanda akhir zaman yang menunjukkan perubahan sosial, moral, dan spiritual umat manusia.
Artikel ini akan mengurai secara luas fenomena tersebut, dilengkapi dalil Al-Qur’an, hadis-hadis sahih, serta penjelasannya dalam perspektif Islam.
Fenomena Lomba Membangun Gedung Tinggi dalam Hadis Nabi
Salah satu hadis paling terkenal tentang tanda kiamat adalah sabda Rasulullah SAW ketika menjawab pertanyaan malaikat Jibril tentang as-sa’ah (hari kiamat):
Hadis tentang berlomba membangun bangunan tinggi
نَزَالَ جِبْرِيلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ… قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ... قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ، رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ.
Artinya:
“…Malaikat Jibril berkata: ‘Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.’ Rasulullah SAW menjawab: Ketika engkau melihat para penggembala kambing yang miskin, tak beralas kaki, tak berbaju, kini berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim)
Hadis ini menggambarkan perubahan drastis kondisi ekonomi dan gaya hidup manusia di akhir zaman. Orang-orang yang sebelumnya hidup sederhana dan miskin (penggembala kambing) berubah menjadi kaya raya, bahkan membangun gedung-gedung tinggi sebagai simbol kebanggaan dan kompetisi sosial.
Fenomena ini sangat terlihat di zaman modern, terutama di wilayah Timur Tengah tempat hadis ini diturunkan. Negara-negara yang dahulu padang pasir dan dihuni para penggembala kini menjelma menjadi pusat bangunan tertinggi di dunia. Contoh jelasnya adalah:
• Burj Khalifa di Dubai
• Jeddah Tower di Saudi Arabia
• Berbagai gedung pencakar langit di Qatar, Bahrain, Kuwait, dan UEA
Semua ini menunjukkan betapa tepatnya sabda Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an Mengingatkan Manusia yang Terlalu Bangga dengan Dunia
Al-Qur’an tidak secara spesifik menyebutkan gedung tinggi, tetapi banyak ayat yang menegur manusia yang terbuai oleh kesombongan dunia dan berlomba menumpuk kemewahan.
1. Manusia terpedaya oleh perlombaan memperbanyak dunia
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (سورة التكاثر: 1–2)
Artinya:
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.”
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia suka bersaing dalam hal materi, kemewahan, termasuk kemegahan bangunan. Persaingan ini membuat manusia lupa akhirat.
2. Larangan kesombongan ketika membangun
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا (الإسراء: 37)
Artinya:
“Janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong karena engkau sekali-kali tidak akan dapat menembus bumi dan tidak mampu setinggi gunung.”
Bangunan menjulang tidaklah salah, tetapi ketika menimbulkan kesombongan atau dijadikan simbol kesuksesan duniawi semata, maka itu menghasilkan akhlak tercela.
Mengapa Membangun Bangunan Tinggi Disebut Tanda Kiamat?
1. Perubahan drastis kondisi ekonomi dunia
Negara atau kelompok masyarakat yang dulunya miskin kini menjadi kaya raya dalam waktu cepat, lalu mengekspresikan kekayaan dengan membangun gedung-gedung megah.
2. Kesombongan dan rivalitas duniawi
Bangunan tinggi menjadi simbol prestise dan kebanggaan, bukan lagi kebutuhan manusia, sehingga memicu kompetisi:
siapa yang membangun paling tinggi,
siapa yang paling mewah,
siapa yang paling modern.
3. Hilangnya orientasi akhirat
Banyak negara berlomba mempercantik wajah fisik kotanya, tetapi lupa memperbaiki wajah moral dan spiritual masyarakatnya.
4. Peralihan nilai hidup
Kebanggan terhadap dunia menggeser nilai ibadah, zuhud, kepedulian sosial, dan kesederhanaan
Pandangan Ulama tentang Fenomena Ini
Fenomena Manusia Berlomba Mendirikan Bangunan Menjulang: Salah Satu Tanda Akhir Zaman yang Diingatkan Rasulullah SAW
Para ulama besar seperti Imam Nawawi, Ibnu Hajar, dan Syekh Yusuf al-Qaradhawi menjelaskan bahwa tanda-tanda ini bukan berarti larangan membangun gedung tinggi. Yang menjadi masalah adalah:
1. Ketika pembangunan itu menjadi simbol kesombongan.
2. Ketika orang terlalu mencintai dunia sehingga melupakan akhirat.
3. Ketika pembangunan tidak diiringi keadilan sosial dan pemerataan ekonomi.
Ulama juga menekankan bahwa fenomena ini adalah tanda, bukan larangan. Rasulullah SAW menggambarkannya sebagai petunjuk bahwa dunia mendekati fase akhir.
Dampak Sosial Fenomena Pencakar Langit
1. Ketimpangan sosial meningkat
Kota-kota penuh gedung menjulang, tetapi masyarakat kecil di pinggiran tetap hidup dalam kesulitan.
2. Perubahan gaya hidup kapitalistik
Kemewahan dianggap sebagai ukuran kesuksesan, bukan akhlak atau amal saleh.
3. Hilangnya budaya kesederhanaan
Padahal Rasulullah SAW dan para sahabat hidup sederhana meskipun mereka mampu hidup mewah.
Apa Sikap Umat Islam?
1. Tidak terpukau berlebihan oleh dunia
Boleh memiliki dunia, tetapi jangan menjadi budaknya.
2. Prioritaskan nilai akhirat
Harta dan teknologi adalah sarana, bukan tujuan.
3. Memanfaatkan pembangunan untuk maslahat
Gedung tinggi dapat bermanfaat jika digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dakwah, dan kesejahteraan umat.
4. Menghidupkan sikap syukur dan rendah hati
Semakin tinggi bangunan seseorang, semakin rendah hati ia seharusnya.
Fenomena manusia berlomba membangun bangunan tinggi adalah salah satu tanda akhir zaman yang sudah dikabarkan Rasulullah SAW lebih dari 14 abad lalu. Hadis tentang para penggembala yang berlomba meninggikan bangunan kini menjadi kenyataan nyata di dunia modern.
Islam tidak melarang kemajuan teknologi, tetapi menegur ketika kemajuan itu disertai kesombongan, pemborosan, dan melalaikan manusia dari ibadah. Al-Qur’an dan Sunnah mengingatkan kita agar tidak terpedaya oleh gemerlap dunia yang bersifat sementara.
Sebagai umat Islam, kita perlu menjadikan setiap kemajuan dunia sebagai sarana memperkuat iman, meningkatkan kemaslahatan, dan mengingatkan diri bahwa kehidupan sejati adalah kehidupan akhirat.
Semoga artikel ini menjadi pengingat bagi kita bahwa dunia terus berubah, namun peringatan Rasulullah SAW tidak pernah meleset. Ketika tanda-tanda akhir zaman semakin nyata, hendaknya kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki akhlak, dan menyiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi. (djl)
Sumber: