Keteladanan Rasulullah SAW Menyambut Umat Baru dengan Hangat: Cermin Kasih Sayang dan Kebijaksanaan Dakwah

Keteladanan Rasulullah SAW Menyambut Umat Baru dengan Hangat: Cermin Kasih Sayang dan Kebijaksanaan Dakwah

Radarseluma.disway.id - Keteladanan Rasulullah SAW Menyambut Umat Baru dengan Hangat: Cermin Kasih Sayang dan Kebijaksanaan dalam Dakwah Islam--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai kasih sayang, kelembutan, dan kedamaian. Setiap ajarannya mengajarkan agar umat manusia saling menghormati, menyayangi, dan menolong satu sama lain. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW) merupakan teladan agung yang menggambarkan semua nilai luhur tersebut dengan sempurna.

Salah satu wujud nyata dari akhlak beliau yang mulia adalah bagaimana beliau menyambut dengan penuh kehangatan setiap orang yang baru masuk Islam atau yang datang kepada beliau untuk mengenal Islam lebih dekat. Rasulullah SAW tidak hanya menyambut mereka dengan ucapan manis, tetapi juga dengan hati yang tulus, perhatian yang mendalam, dan kasih sayang yang nyata.

Sikap beliau menjadi cermin bagi setiap dai, pemimpin umat, dan seluruh kaum Muslimin dalam menyampaikan dakwah Islam bahwa dakwah bukanlah tentang memaksa, melainkan mengundang dengan cinta dan menuntun dengan hikmah.

Kisah Rasulullah SAW Menyambut Umat Baru

Ketika Islam mulai tersebar di jazirah Arab, banyak orang dari berbagai suku datang menemui Rasulullah SAW untuk memeluk agama Islam. Salah satu kisah yang menggambarkan kehangatan beliau adalah ketika datang seorang tokoh dari suku Tsaqif bernama Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Sebelum masuk Islam, Urwah pernah menjadi utusan kaum Quraisy dalam perjanjian Hudaibiyah dan sempat memandang rendah kaum Muslimin. Namun setelah melihat akhlak Rasulullah SAW dan para sahabat, hatinya luluh.

Ketika Urwah akhirnya memutuskan untuk masuk Islam, Rasulullah SAW menyambutnya dengan senyum dan kata-kata penuh penghormatan. Beliau tidak menyinggung masa lalunya, tidak mencela keyakinan lamanya, melainkan menyambutnya dengan tangan terbuka dan doa kebaikan. Sikap ini membuat Urwah semakin yakin bahwa kebenaran sejati ada dalam Islam.

Kisah serupa juga terlihat saat Thufail bin ‘Amr ad-Dausi, seorang pemimpin suku Daus, datang ke Makkah dan bertemu dengan Rasulullah SAW. Awalnya ia diingatkan oleh orang Quraisy agar menjauhi Nabi karena dianggap sebagai “penyihir” dan “pemecah belah masyarakat.” Namun setelah melihat wajah Rasulullah SAW yang penuh ketenangan dan mendengarkan ajaran beliau yang lembut, Thufail memeluk Islam. Rasulullah SAW pun menyambutnya dengan hangat, bahkan mendoakan agar Allah memberi hidayah kepada kaumnya. Doa ini kelak terkabul ketika seluruh suku Daus akhirnya masuk Islam.

BACA JUGA:Keteguhan Hati Rasulullah SAW dan Para Sahabat di Medan Perang: Cermin Iman, Keberanian, dan Ketulusan Jiwa Is

Dalil Al-Qur’an tentang Kelembutan Rasulullah SAW

Allah SWT menggambarkan sifat lembut dan kasih sayang Rasulullah SAW dalam Al-Qur’an:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْاَمْرِ ۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal.” (Surah Ali Imran [3]: 159)

Ayat ini menunjukkan bahwa kelembutan dan kasih sayang adalah kunci keberhasilan dakwah Rasulullah SAW. Allah sendiri menegaskan bahwa hati manusia hanya dapat tersentuh melalui kelembutan, bukan dengan kekerasan atau celaan.

Hadits tentang Sikap Rasulullah SAW terhadap Pendatang Baru

Dalam sebuah riwayat sahih disebutkan:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا أُتِيَ بِأَحَدٍ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ، دَعَا لَهُ، وَمَسَحَ رَأْسَهُ (رواه البخاري)

Artinya:
Dari Anas bin Malik RA berkata: “Rasulullah SAW apabila didatangkan seseorang dari keluarganya atau kaum yang baru masuk Islam, beliau mendoakannya dan mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang.” (HR. Bukhari)

Sumber:

Berita Terkait