Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi Nasehat Bijak kepada Keluarganya

Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi Nasehat Bijak kepada Keluarganya

Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi Nasehat Bijak kepada Keluarganya--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan berperadaban. Di dalam Islam, keluarga menjadi tempat pertama untuk menanamkan nilai-nilai moral, keimanan, dan kasih sayang. Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri teladan bagi seluruh umat manusia, telah memberikan contoh yang sangat indah dalam mendidik dan menasihati keluarganya dengan penuh kebijaksanaan, kelembutan, dan kasih sayang. Nasehat-nasehat beliau tidak hanya menyentuh hati keluarganya, tetapi juga menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat Islam hingga akhir zaman.

Rasulullah SAW bukan hanya seorang pemimpin umat, tetapi juga seorang ayah, suami, dan kakek yang penuh perhatian. Dalam kesehariannya, beliau sering memberikan nasehat dengan bahasa yang lembut namun penuh makna, disertai dengan contoh nyata yang dapat diteladani. Nasehat-nasehat tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari ketakwaan, akhlak, tanggung jawab, hingga kasih sayang antaranggota keluarga.

Nasehat Rasulullah SAW kepada Keluarganya tentang Ketakwaan

Ketakwaan kepada Allah adalah pesan utama yang selalu disampaikan Rasulullah ﷺ kepada keluarganya. Dalam sebuah riwayat, beliau menasihati putrinya, Fatimah az-Zahra radhiyallahu ‘anha, agar senantiasa menjaga hubungan dengan Allah dan tidak bergantung pada status atau kedudukan orang tuanya.

Rasulullah SAW bersabda:

يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ، سَلِينِي مِنْ مَالِي مَا شِئْتِ، لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا

Artinya: “Wahai Fatimah binti Muhammad, mintalah kepadaku dari hartaku apa saja yang engkau mau, tetapi aku tidak dapat menolongmu sedikit pun dari (azab) Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW ingin mengajarkan prinsip tanggung jawab pribadi dalam beragama. Ketakwaan tidak dapat diwariskan, melainkan harus dibangun oleh setiap individu melalui amal saleh dan keikhlasan. Dengan kata lain, kedekatan nasab dengan Nabi SAW bukanlah jaminan keselamatan tanpa amal dan iman.

BACA JUGA:Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Kebersamaan dan Cinta dengan Istri-Istrinya

Nasehat tentang Akhlak dan Hubungan Sesama Anggota Keluarga

Rasulullah SAW juga sangat menekankan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan rumah tangga. Beliau adalah contoh nyata bagaimana seorang kepala keluarga harus berperilaku lembut dan penuh kasih terhadap istri serta anak-anaknya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menjadi cerminan bahwa akhlak mulia dimulai dari rumah. Rasulullah SAW tidak hanya menasihati dengan kata-kata, tetapi juga menunjukkan keteladanan dalam perbuatan. Beliau membantu pekerjaan rumah, memperlakukan istri-istrinya dengan kasih sayang, dan bermain bersama cucu-cucunya.

Allah SWT juga menegaskan pentingnya kasih sayang dan tanggung jawab dalam keluarga melalui firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Sumber:

Berita Terkait