Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi Nasehat Bijak kepada Keluarganya
Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi Nasehat Bijak kepada Keluarganya--
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini menjadi dasar bagi setiap kepala keluarga untuk memberikan bimbingan dan nasehat kepada keluarganya agar selalu taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Nasehat Rasulullah SAW tentang Kesabaran dan Syukur
Dalam kehidupan keluarga, Rasulullah SAW juga mengajarkan nilai-nilai kesabaran dan syukur. Keluarga beliau tidak hidup dalam kemewahan, bahkan seringkali dalam kesederhanaan yang luar biasa. Namun beliau selalu menasihati keluarganya untuk bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah menasihati putrinya, Fatimah, yang mengeluh karena kelelahan bekerja di rumah. Beliau bersabda:
أَلَا أُعَلِّمُكِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكِ مِنْ خَادِمٍ؟ تُسَبِّحِينَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَتَحْمَدِينَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَتُكَبِّرِينَ اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ عِنْدَ مَنَامِكِ
Artinya: “Maukah aku ajarkan kepadamu sesuatu yang lebih baik daripada seorang pembantu? Bacalah tasbih (Subhanallah) 33 kali, tahmid (Alhamdulillah) 33 kali, dan takbir (Allahu Akbar) 34 kali sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nasehat ini bukan hanya mengajarkan zikir, tetapi juga mengandung makna spiritual mendalam: bahwa ketenangan hati dan kekuatan hidup berasal dari kedekatan dengan Allah, bukan dari kemewahan materi.
BACA JUGA:Rasulullah SAW dan Kasih Sayangnya kepada Putra-Putrinya: Teladan Cinta Seorang Ayah Sepanjang Zaman
Nasehat tentang Tanggung Jawab dan Amanah
Rasulullah SAW juga memberikan nasehat tentang tanggung jawab terhadap keluarga. Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga yang memiliki kewajiban besar untuk menuntun istri dan anak-anak menuju jalan kebenaran.
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nasehat ini menunjukkan bahwa peran seorang ayah atau ibu bukan sekadar memberikan nafkah, tetapi juga mendidik, menuntun, dan melindungi keluarga agar selalu berada di jalan yang diridhai Allah.
Nilai Kebijaksanaan dalam Nasehat Rasulullah SAW
Keistimewaan nasehat Rasulullah SAW terletak pada kebijaksanaannya. Beliau menyesuaikan cara menyampaikan nasehat sesuai dengan keadaan, usia, dan kepribadian orang yang dinasihati. Kadang beliau berbicara dengan kelembutan, kadang menggunakan perumpamaan, dan sering pula dengan keteladanan nyata.
Beliau tidak pernah meninggikan suara atau mencela, melainkan menegur dengan cara yang membuat hati terbuka menerima kebenaran. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
Sumber: