Darah Nabi Muhammad SAW Tidak Boleh Menyentuh Bumi: Rahasia Agung di Balik Kisah Perang Uhud
Artinya: “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.” (QS. Al-Insyirah: 4).
Jika nama beliau saja ditinggikan, apalagi darah beliau yang keluar dari tubuh suci tersebut. Menurut ulama, darah Rasulullah SAW bukanlah darah biasa, melainkan bagian dari jasad penuh keberkahan yang Allah muliakan.
2. Kekhawatiran Turunnya Murka Allah
Rasulullah SAW menampung darahnya agar tidak jatuh ke tanah, karena beliau khawatir murka Allah menimpa orang-orang kafir. Beliau sangat penyayang, bahkan kepada musuh. Ini sejalan dengan doa beliau di Perang Uhud:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Al-Bukhari).
Bayangkan, dalam keadaan terluka parah, beliau masih memikirkan nasib orang-orang yang menyakitinya, agar jangan sampai azab Allah turun.
3. Tanda Kesucian dan Perlindungan Allah
Para ulama menafsirkan bahwa darah Rasulullah SAW yang tidak boleh jatuh ke bumi adalah bentuk penjagaan Allah terhadap beliau. Sebagaimana Allah menjaga jasad para nabi yang tidak hancur dimakan tanah di dalam kuburnya. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i).
Jika jasad para nabi saja terjaga dari tanah, maka darah Rasulullah SAW tentu lebih terjaga.
BACA JUGA:Kisah Rasulullah SAW dan Mukjizat Al-Qur’an sebagai Cahaya Kehidupan
Dalil Al-Qur’an dan Hadits yang Menguatkan
1. QS. Al-Anbiya’: 107 – Rasulullah SAW adalah rahmat bagi seluruh alam. Jika darahnya menyentuh bumi, bisa jadi bukan rahmat yang turun, melainkan azab.
2. QS. Al-Insyirah: 4 – Allah meninggikan kedudukan Rasulullah SAW, termasuk memuliakan jasad dan darahnya.
3. Hadits Sahih Bukhari – Doa Nabi di Uhud: “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.” Ini menunjukkan kelembutan hati beliau meskipun terluka.
4. Hadits Abu Dawud dan An-Nasa’i – Allah menjaga jasad para nabi dari tanah. Ini menguatkan makna bahwa darah Nabi pun tidak layak bercampur dengan tanah.
Hikmah yang Bisa Diambil
- Kemuliaan Nabi Muhammad Rasulullah SAW– Menjadi bukti nyata bahwa beliau makhluk paling mulia di sisi Allah.
- Kasih sayang Nabi – Beliau khawatir umat akan mendapat azab, meski mereka menyakitinya.
- Pelajaran bagi umat – Jangan pernah menyakiti atau merendahkan Rasulullah SAW, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
- Ketaatan kepada sunnah – Jika darah beliau saja dijaga, maka ajaran beliau lebih wajib dijaga oleh umat Islam.
Kisah darah Rasulullah SAW di Perang Uhud yang tidak boleh menyentuh bumi adalah bukti nyata kemuliaan beliau di sisi Allah SWT. Beliau bukan hanya nabi terakhir, tetapi juga rahmat bagi seluruh alam. Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kedudukan Rasulullah SAW sangat tinggi, dan umat Islam wajib memuliakan beliau dengan sepenuh hati.
Rasulullah SAW telah mencontohkan kasih sayang luar biasa, bahkan kepada musuh yang menyakitinya. Dengan menampung darahnya agar tidak jatuh ke tanah, beliau menunjukkan betapa besar kekhawatirannya akan turunnya murka Allah kepada manusia. Dari sini, umat Islam hendaknya semakin cinta kepada Rasulullah SAW, menjaga sunnahnya, dan selalu bershalawat atasnya. (djl)
Sumber: