Rasulullah SAW dan Cinta Besarnya kepada Putri Tercinta Fatimah RA: Teladan Kasih Sayang dalam Ikatan Keluarga
Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW dan Cinta Besarnya kepada Putri Tercinta Sayyidah Fatimah RA: Teladan Kasih Sayang dalam Ikatan Keluarga--
Artinya: “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Ayat ini menjelaskan bahwa keluarga Rasulullah SAW, termasuk Fatimah RA, memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Kesucian dan ketakwaan mereka menjadi teladan bagi umat Islam sepanjang masa.
Keteladanan Hubungan Ayah dan Putri
Hubungan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Fatimah RA memberikan banyak pelajaran berharga:
1. Kasih Sayang dan Penghormatan
Rasulullah SAW tidak hanya mencintai Fatimah sebagai seorang ayah, tetapi juga menghormatinya. Hal ini menunjukkan pentingnya menumbuhkan rasa hormat dalam keluarga, baik dari anak kepada orang tua maupun sebaliknya.
2. Teladan dalam Kesabaran
Fatimah RA tumbuh sebagai wanita yang penuh kesabaran dan keteguhan. Dalam rumah tangganya bersama Ali bin Abi Thalib RA, beliau tetap hidup sederhana meski ayahnya seorang Rasul. Rasulullah SAW selalu mendukung dan memberikan semangat kepadanya.
3. Kedekatan Spiritual
Rasulullah SAW mengajarkan doa, dzikir, dan amalan-amalan mulia kepada Fatimah RA. Salah satu hadiah beliau adalah dzikir Fatimah, yaitu membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali sebelum tidur.
BACA JUGA:Keteladanan Rasulullah SAW dalam Membangun Rumah Tangga yang Penuh Harmoni dan Kasih Sayang
Kesedihan Rasulullah SAW saat Kehilangan Fatimah RA
Sayyidah Fatimah RA wafat tidak lama setelah Rasulullah SAW meninggal dunia. Hubungan erat antara ayah dan putrinya ini membuat kepergian Fatimah meninggalkan duka yang mendalam bagi kaum Muslimin. Namun, Rasulullah SAW sebelumnya telah memberi kabar gembira bahwa Fatimah adalah penghulu wanita di surga.
Diriwayatkan oleh Ummul Mu’minin Aisyah RA:
أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَوْ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Tidakkah engkau ridha menjadi pemimpin wanita penghuni surga atau wanita kaum mukminin?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan Fatimah di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW tidak hanya mencintai putrinya di dunia, tetapi juga memuliakannya dengan kedudukan istimewa di akhirat.
Sumber: