Kisah Jenderal Muslim Salahuddin Al-Ayyubi: Sang Singa Islam dan Penakluk Yerusalem yang Lembut Hatinya
Radarseluma.disway.id - Kisah Jenderal Muslim Salahuddin Al-Ayyubi: Sang Singa Islam dan Penakluk Yerusalem yang Lembut Hatinya--
Ayat ini menjadi ruh dalam strategi Salahuddin. Ia menanamkan dzikir dan shalat sebagai kekuatan utama dalam menghadapi musuh.
Rasulullah SAW bersabda:
"سَيَظْهَرُ هَذَا الدِّينُ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ"
Artinya: “Agama ini akan menyebar hingga seseorang dapat bepergian dari Shana’a ke Hadramaut tanpa takut kecuali kepada Allah dan serigala terhadap dombanya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menjadi semangat Salahuddin untuk membebaskan wilayah Islam dari penjajahan salib dan menegakkan keamanan bagi umat Islam.
Penaklukan Yerusalem dan Kemuliaan Akhlaknya
Setelah kemenangan di Hittin, Salahuddin mengepung Yerusalem. Tidak seperti penaklukan Tentara Salib pada tahun 1099 yang penuh kekejaman dan pembantaian, Salahuddin justru memberikan jaminan keselamatan bagi seluruh penduduk non-Muslim, termasuk wanita, anak-anak, dan para biarawan.
Musuh-musuhnya pun kagum akan sikapnya. Ia tidak membalas dendam, bahkan membiarkan orang Kristen membeli kebebasan mereka. Salahuddin juga mengembalikan fungsi Masjid Al-Aqsha dan membersihkannya dari simbol-simbol Kristen yang sebelumnya menguasainya.
Inilah cerminan nyata dari akhlak Rasulullah SAW, yang selalu mengedepankan rahmat dan keadilan, sebagaimana firman Allah:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya’: 107)
BACA JUGA:Lima Jenderal Muslim Paling Ditakuti Sepanjang Sejarah: Strategi, Keberanian, dan Keteguhan Iman
Wafatnya Sang Penakluk dan Warisan Abadi
Salahuddin wafat pada tahun 589 H / 1193 M dalam usia 56 tahun. Ironisnya, sang raja besar ini tidak meninggalkan kekayaan pribadi, kecuali satu dinar emas dan beberapa dirham perak. Semua hartanya telah ia habiskan untuk jihad dan membantu umat Islam.
Warisan terbesar yang ia tinggalkan adalah persatuan umat, keteladanan kepemimpinan, dan keadilan dalam kemenangan. Hingga kini, nama Salahuddin Al-Ayyubi menjadi simbol keberanian dan kelembutan hati dalam perjuangan Islam.
Sumber: