Hijrah Batin: Menjernihkan Hati dari Penyakit Jiwa Menuju Kedamaian Hakiki

Hijrah Batin: Menjernihkan Hati dari Penyakit Jiwa Menuju Kedamaian Hakiki

Radarseluma.disway.id - Hijrah Batin: Menjernihkan Hati dari Penyakit Jiwa Menuju Kedamaian Hakiki--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh hiruk pikuk ini, manusia tak hanya dituntut untuk hijrah secara fisik, berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau dari perbuatan buruk ke perbuatan baik secara lahiriah, namun lebih dari itu, kita juga dituntut untuk melakukan "hijrah batin". Ini adalah perjalanan spiritual yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, yaitu berpindah dari hati yang kotor, penuh penyakit jiwa, menuju hati yang bening, damai, dan dekat dengan Allah SWT.

Hijrah batin adalah bentuk transformasi terdalam dalam diri manusia. Ia tak kasat mata, tetapi efeknya mampu mengubah perilaku, sikap, dan pola pikir seseorang secara drastis. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya: "Sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, sangat jelas bahwa kebersihan hati adalah fondasi dari keseluruhan kebaikan manusia. Inilah pentingnya kita membahas dan memahami hijrah batin.

Menjernihkan Hati dari Penyakit Jiwa

Penyakit jiwa dalam konteks Islam bukan hanya gangguan psikis dalam pandangan psikologi, tetapi lebih dalam lagi mencakup penyakit-penyakit hati seperti riya’, hasad (dengki), ujub (bangga diri), takabbur (sombong), dendam, cinta dunia berlebihan, dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini tidak hanya merusak hubungan manusia dengan sesamanya, tetapi juga memutus hubungannya dengan Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ۝ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya: "Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (qalbun salim)." (QS. Ash-Shu’ara: 88–89)

Qalbun salim adalah hati yang bersih dari syirik, penyakit jiwa, dan segala bentuk kekotoran batin. Inilah tujuan utama dari hijrah batin—menjadi pribadi yang datang kepada Allah dengan hati yang murni.

BACA JUGA:Hijrah Akhlak: Menyulam Ucapan Kasar Menjadi Santun, Menuju Masyarakat Madani

Langkah-Langkah Hijrah Batin

1, Muhasabah (Introspeksi Diri)

Introspeksi adalah langkah awal dalam hijrah batin. Dengan melihat ke dalam diri dan menyadari kelemahan serta dosa-dosa yang kita perbuat, kita mulai meniti jalan kembali kepada Allah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (QS. Al-Hasyr: 18)

2.Taubat Nasuha

Taubat yang sungguh-sungguh adalah wujud kesadaran penuh untuk tidak mengulangi dosa dan bertekad menjadi lebih baik.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya." (QS. At-Tahrim: 8)

3.Menjaga Lisan dan Perilaku

Hati yang bersih akan tercermin dari lisan dan perbuatan. Menjaga diri dari gibah, fitnah, dan ucapan yang menyakiti adalah bagian dari pembersihan batin.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

4.Membiasakan Dzikir dan Tadabbur

Dzikir menghidupkan hati. Orang yang senantiasa berdzikir akan merasakan ketenangan batin.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang."(QS. Ar-Ra’d: 28)

5.Bersahabat dengan Orang Shalih

Lingkungan sangat memengaruhi kebersihan hati. Berteman dengan orang-orang baik akan membawa kita dalam suasana hati yang lebih positif dan terarah pada kebaikan.

BACA JUGA:Menyongsong Tahun Baru dengan Semangat Membumikan Iman: Tekad Spiritual Menuju Hidup Lebih Bermakna

Dampak Hijrah Batin dalam Kehidupan

Ketika seseorang berhasil melalui proses hijrah batin, ia akan merasakan ketenangan dan kedamaian sejati. Hatinya tidak lagi dikendalikan oleh kebencian, iri, atau nafsu duniawi. Ia akan lebih mudah bersyukur, lebih sabar dalam ujian, dan lebih tulus dalam berbuat kebaikan.

Orang yang hatinya bersih juga akan lebih siap menghadapi kematian, karena ia telah berusaha menghadap Allah dengan qalbun salim.

Rasulullah SAW bersabda

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهِدَ الرَّجُلُ نَفْسَهُ وَهَوَاهُ

Artinya: "Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang melawan hawa nafsunya." (HR. Ibn An-Najjar)

Hijrah batin bukanlah proses yang instan. Ia adalah perjalanan seumur hidup. Tetapi setiap langkah yang kita ambil menuju hati yang bersih adalah bentuk ketaatan yang sangat mulia di sisi Allah. Dalam dunia yang penuh fitnah dan penyakit hati ini, hijrah batin adalah solusi menuju ketenangan hakiki.

Sebagaimana fisik perlu dibersihkan dari kotoran, demikian pula jiwa perlu dibersihkan dari penyakit-penyakit yang menggerogoti iman. Jangan tunda untuk memulai hijrah batin. Setiap saat adalah peluang untuk lebih dekat kepada-Nya.

Mari kita jadikan momentum hari-hari ini untuk merenung, mengintrospeksi, dan mulai menata hati kita. Hijrah batin bukan hanya untuk para ustaz atau tokoh agama, tetapi untuk kita semua—yang menginginkan hidup yang damai, berkah, dan berakhir dengan husnul khatimah.

Semoga Allah senantiasa membimbing hati-hati kita agar selalu dalam keadaan bersih dan tenteram. Aamiin. (djl)

Sumber:

Berita Terkait