Waktu Mustajab Doa di Akhir Zulhijjah: Menyambut Tahun Baru Hijriah dengan Permohonan yang Diringankan Langit

Waktu Mustajab Doa di Akhir Zulhijjah: Menyambut Tahun Baru Hijriah dengan Permohonan yang Diringankan Langit

Radarseluma.disway.id - Waktu Mustajab Doa di Akhir Zulhijjah: Menyambut Tahun Baru Hijriah dengan Permohonan yang Diringankan Langit--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Zulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah, merupakan bulan yang penuh dengan keutamaan dan nilai-nilai spiritual yang tinggi. Setelah ibadah besar seperti haji dan Idul Adha, banyak umat Islam memanfaatkan momen penghujung bulan ini sebagai sarana introspeksi dan pertaubatan. Terlebih di akhir Zulhijjah, ada waktu-waktu yang dianggap mustajab (sangat dikabulkan) untuk berdoa. Dalam suasana sakral dan penuh keberkahan ini, doa seorang hamba menjadi lebih berarti. Mengakhiri tahun dengan doa adalah bentuk kepasrahan dan pengharapan kepada Allah SWT agar diberi keberkahan dalam menatap tahun baru Hijriah yang akan datang.

Keutamaan Waktu di Akhir Zulhijjah

Akhir bulan Zulhijjah adalah momentum penutup tahun Hijriah yang sarat makna. Para ulama menyebutkan bahwa penghujung waktu adalah momen yang diberkahi untuk memperbanyak amal dan doa. Allah SWT berfirman:

وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ

Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.”(QS. Al-‘Ashr: 1–2)

Ayat ini mengingatkan bahwa waktu adalah aset paling berharga, terutama waktu-waktu terakhir dari setiap periode. Dalam konteks Zulhijjah, detik-detik terakhir bulan ini adalah penentu kualitas amal sepanjang tahun.

Sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Zaad al-Ma’ad, waktu-waktu yang mendekati perpisahan seperti akhir malam, akhir bulan, atau akhir tahun adalah momen yang sangat tepat untuk berdoa karena menandakan puncak keikhlasan dan kesungguhan hati.

BACA JUGA:Keikhlasan Nabi Ibrahim AS: Teladan Abadi dalam Menjalankan Perintah Allah

Doa di Waktu Mustajab Antara Harapan dan Pengampunan

Nabi Muhammad SAW memberikan banyak petunjuk mengenai waktu-waktu doa yang mustajab. Salah satunya adalah di penghujung waktu dan menjelang pergantian waktu. Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Artinya: “Tiga doa yang tidak akan ditolak: doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang sedang dalam perjalanan.” (HR. Abu Dawud)

Doa di akhir bulan Zulhijjah dapat diperkuat dengan kondisi berpuasa sunnah (seperti puasa Ayyamul Bidh atau puasa hari-hari putih), yang dapat menjadi pendorong dikabulkannya doa. Para ulama juga menambahkan bahwa waktu menjelang Maghrib di hari terakhir bulan Zulhijjah termasuk waktu-waktu yang penuh rahmat.

Tidak hanya itu, memperbanyak istighfar dan doa di penghujung Zulhijjah merupakan bentuk evaluasi diri dan kesiapan menyambut tahun baru dengan hati bersih. Allah SWT berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

Artinya: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.’” (QS. Nuh: 10)

Istighfar yang dipanjatkan dengan tulus pada akhir tahun dapat menjadi pembuka rahmat di tahun yang akan datang.

Doa Menyambut Tahun Baru Hijriah: Tradisi dan Tuntunan

Umat Islam diajarkan untuk menyambut setiap awal tahun Hijriah dengan doa dan harapan. Doa yang populer di kalangan kaum Muslimin adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ، وَرِضْوَانٍ مِّنَ الرَّحْمَٰنِ، وَجَوَازٍ مِّنَ الشَّيْطَانِ

Artinya: "Ya Allah, masukkanlah tahun ini kepada kami dengan keamanan, iman, keselamatan, Islam, keridhaan dari Ar-Rahman, dan perlindungan dari setan."

Meskipun hadis tentang doa ini tergolong dha’if (lemah), namun secara makna tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebab, menyambut tahun baru dengan doa adalah bentuk harapan seorang hamba atas kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT.

Selain itu, momentum akhir tahun bisa dijadikan ajang muhasabah (introspeksi diri). Umar bin Khattab RA berkata:

"حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا"

Artinya: "Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (oleh Allah)." (HR. At-Tirmidzi, secara makna)

Ini menunjukkan bahwa sebelum tahun berganti, umat Islam sangat dianjurkan untuk meninjau kembali amal perbuatannya selama setahun dan memperbaikinya di masa mendatang.

BACA JUGA:Jejak Pengorbanan Keluarga Nabi Ibrahim: Inspirasi Keteladanan bagi Keluarga Muslim Masa Kini

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Akhir bulan Zulhijjah adalah momen spiritual yang sangat bernilai. Di dalamnya terdapat waktu-waktu mustajab untuk berdoa, terutama menjelang pergantian tahun Hijriah. Momentum ini mengajarkan umat Islam untuk memperbanyak doa, istighfar, muhasabah, serta menyambut awal tahun dengan pengharapan akan keberkahan dan rahmat Allah SWT. Meski waktu mustajab tidak disebutkan secara spesifik dalam nash-nash shahih untuk akhir Zulhijjah, namun secara umum, akhir setiap periode adalah waktu penuh keutamaan, sebagaimana dicontohkan dalam banyak peristiwa Islam lainnya.

Jangan sia-siakan detik-detik terakhir di bulan Zulhijjah. Jadikan akhir tahun sebagai penutup yang penuh doa, tangis tobat, dan harapan kepada Allah SWT. Dengan bekal ini, kita menyambut tahun baru Hijriah bukan hanya dengan semangat baru, tapi juga dengan jiwa yang bersih dan rida Ilahi yang menyertai. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang doanya diijabah di akhir Zulhijjah. (djl)

Sumber:

Berita Terkait