Dzulqa’dah: Bulan untuk Menyembuhkan Hati dan Jiwa

Dzulqa’dah: Bulan untuk Menyembuhkan Hati dan Jiwa

Radarseluma.disway.id - Dzulqa’dah: Bulan untuk Menyembuhkan Hati dan Jiwa--

مَنْ لَزِمَ الذِّكْرَ رَفَعَ اللّهُ دَرَجَتَهُ وَمَحَا عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ

Artinya: “Barangsiapa yang selalu berdzikir kepada Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya dan menghapus dosa-dosanya.” (HR. Abu Nu’aim dan lainnya)

Dengan berdzikir dan berdoa secara istiqamah di bulan Dzulqa’dah, hati menjadi tenang, pikiran jernih, dan jiwa siap menyambut kebarokahan Allah.

4. Memperbaiki Hubungan dengan Sesama

Bulan Dzulqa’dah juga menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan sosial. Memperbaiki silaturahmi, memaafkan kesalahan orang lain, dan menebarkan kasih sayang adalah cara menyembuhkan luka hati akibat permusuhan dan dendam.

BACA JUGA:Bersikap Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Setiap Ujian

Dalil Hadits Tentang Keutamaan Bulan Haram

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:;

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَمَا اسْتَدَارَ عَلَى النَّبِيِّينَ الْأَصْلَادُ، إِلَّا أَرْبَعَةَ شُهُورٍ حُرُمٍ: رَجَبٌ وَذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَمُحَرَّمٌ 

Artinya: “Sesungguhnya waktu itu telah berputar sebagaimana berputarnya para nabi-nabi, kecuali empat bulan yang haram: Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan keistimewaan Dzulqa’dah sebagai bulan haram yang di dalamnya dianjurkan menjaga ketenangan, menghindari pertikaian, dan fokus kepada peningkatan kualitas spiritual.

Penjelasan tentang Penyembuhan Hati dan Jiwa

Dalam perspektif Islam, hati (qalb) adalah pusat kesadaran dan penerima wahyu. Ketika hati sakit karena dosa, dendam, kesedihan, atau stres duniawi, maka jiwa ikut terganggu. Penyembuhan hati berarti membersihkan hati dari kotoran maksiat dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan makhluk-Nya.

Bulan Dzulqa’dah dengan ketenangannya adalah momen ideal untuk mengupayakan penyembuhan ini melalui:

Taubat nasuha: 

Kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh, meninggalkan dosa dan bertekad tidak mengulanginya.

Memaafkan orang lain: 

Sumber:

Berita Terkait