Dzulqa’dah: Momentum Membiasakan Amal Shalih
Radarseluma.disway.id: Dzulqa’dah: Momentum Membiasakan Amal Shalih--
Artinya: “Dan barang siapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)
Membiasakan diri untuk beristighfar setiap hari akan membawa seseorang pada pembersihan jiwa yang berkelanjutan.
5. Menjaga Lisan dan Hati
Di bulan-bulan haram, termasuk Dzulqa’dah, menjaga lisan dan hati dari dosa menjadi kewajiban yang lebih besar. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menjadikan Dzulqa’dah sebagai momen refleksi diri, kita dapat melatih untuk menahan diri dari ucapan dan sikap yang menyakiti orang lain.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa bulan Dzulqa’dah bukan sekadar bulan dalam kalender Hijriah, melainkan waktu istimewa yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Amal shalih yang dilakukan di bulan ini bukan hanya berpahala besar, tetapi juga berpotensi menjadi kebiasaan baik yang tertanam dalam diri seseorang. Membiasakan amal shalih berarti menjadikan iman sebagai gaya hidup, bukan sekadar ritual sesaat.
Mari jadikan Dzulqa’dah sebagai titik tolak menuju perbaikan diri. Momentum ini sangat berharga untuk melatih konsistensi dalam berbuat baik dan menjauhi dosa. Amal shalih bukan hanya investasi akhirat, tapi juga penenang jiwa dan pengangkat derajat di dunia. Semoga Allah SWT memudahkan kita semua untuk terus istiqamah dalam kebaikan dan menjadikan bulan Dzulqa’dah sebagai gerbang menuju pribadi yang lebih bertaqwa.
Demikianlah penjelasan tentang Dzulqa’dah: Momentum Membiasakan Amal Shalih semoga bermanfaat. (djl)
Sumber: