Syawal dan Bekal Ibadah Menuju Bulan-Bulan Berikutnya

Syawal dan Bekal Ibadah Menuju Bulan-Bulan Berikutnya

Radarseluma.disway.id - Syawal dan Bekal Ibadah Menuju Bulan-Bulan Berikutnya--

Artinya: "Maka tetaplah engkau pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas." (QS. Hud: 112)

Ayat ini mengandung perintah untuk istiqamah teguh dan konsisten dalam kebaikan. Ibadah tidak berhenti hanya karena berakhirnya Ramadhan. Justru Ramadhan menjadi pelatihan untuk menjalani bulan-bulan lainnya dengan penuh ketaatan.

3. Memperbanyak Syukur

Datangnya Syawal juga mengingatkan kita untuk memperbanyak syukur atas nikmat Allah yang telah memudahkan kita menyelesaikan ibadah Ramadhan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185 yang mana berbunyi: 

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangan (puasa Ramadhan) dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu dan supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat ini mengajarkan bahwa kesempurnaan ibadah di bulan Ramadhan harus diiringi dengan rasa syukur yang mendalam, bukan dengan kembali bermaksiat.

BACA JUGA:Dua Malaikat Jatuh Cinta Dengan Wanita Di Bumi Kok Bisa.?? Ini Kisahnya

4. Evaluasi Diri dan Perbaikan Berkelanjutan

Bulan Syawal menjadi momentum untuk mengevaluasi ibadah dan memperbaiki kekurangan. Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Artinya: "Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang kontinu meskipun sedikit." (HR. Bukhari no. 6464 dan Muslim no. 783)

Ini menunjukkan pentingnya kontinuitas amal setelah Ramadhan. Kualitas amal lebih penting daripada kuantitas, selama dikerjakan dengan ikhlas dan rutin.

BACA JUGA:Meraih Keberkahan Hidup dengan Selalu Mendekat kepada Allah SWT

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Syawal adalah masa pembuktian apakah seseorang benar-benar mendapatkan manfaat dari Ramadhan. Tanda diterimanya amal adalah diiringi dengan amal kebaikan setelahnya. Bekal ibadah dari Syawal — puasa sunnah, menjaga amalan rutin, memperbanyak syukur, dan istiqamah dalam amal saleh — harus terus dipupuk untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya.

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata yang mana artinya: 

"Balasan dari amal kebaikan adalah kebaikan setelahnya, sedangkan hukuman dari maksiat adalah maksiat setelahnya." (Madarij As-Salikin, 1/388)

Sumber:

Berita Terkait