Ajaran Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani menegaskan bahwa inti dari kehidupan spiritual adalah menghidupkan hati. Hati yang hidup akan membuat ibadah bermakna, amal menjadi tulus, dan hidup penuh berkah. Sebaliknya, hati yang mati akan membuat seseorang mudah terjerumus dalam dosa, keras, dan jauh dari Allah.
Beliau mengajarkan jalan yang jelas: dzikir yang ikhlas, mujahadah melawan hawa nafsu, serta taubat yang tulus. Dengan menempuh jalan ini, hati akan bercahaya, hidup, dan menjadi sumber kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menghidupkan hati bukanlah perkara yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil. Dengan meneladani ajaran Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, setiap muslim dapat menata hatinya agar senantiasa dekat dengan Allah SWT.
Sebagaimana doa beliau yang sering dipanjatkan: “Ya Allah, hidupkanlah hati kami dengan cahaya-Mu, dan matikanlah kami dalam keridhaan-Mu.”
Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua agar senantiasa menjaga hati, membersihkannya dengan dzikir, menguatkannya dengan mujahadah, dan mensucikannya dengan taubat. Dengan begitu, kita dapat menghadap Allah dengan qalbun salim, hati yang hidup dan bersih. (djl)