Artinya: "Dan bersabarlah (engkau), dan kesabaranmu itu tidak lain hanyalah dengan pertolongan Allah." (QS. An-Nahl: 127)
Ayat ini mengajarkan bahwa kesabaran adalah kunci menghadapi ujian hidup. Syaikh Abdul Qadir mengamalkan ayat ini dengan penuh penghayatan, menjadikan kesabaran sebagai senjata menghadapi kesulitan.
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
Artinya: "Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Bukhari dan Muslim)
Zuhud beliau mengajarkan kita untuk tidak terikat pada dunia. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya, tetapi menjadikan dunia sebagai jalan, bukan tujuan.
Pesan Moral Ketiga: Cinta dan Kasih Sayang kepada Sesama
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang terhadap sesama, terutama kaum fakir miskin. Beliau sering membantu dengan harta maupun doa, dan menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah.
Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara." (QS. Al-Hujurat: 10)
Ayat ini menjadi dasar hubungan sosial umat Islam. Syaikh Abdul Qadir mengajarkan agar umat saling menolong, memperkuat persaudaraan, dan menjauhi perpecahan.
Rasulullah SAW bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: "Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini selaras dengan sikap Syaikh Abdul Qadir yang menanamkan nilai kasih sayang, menjadi fondasi persaudaraan sejati di tengah umat.
BACA JUGA:Keikhlasan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Menuntut Ilmu: Teladan Abadi bagi Penuntut Ilmu