BACA JUGA:Keanggunan Rumah Adat Suku Serawai: Simbol Filosofi, Budaya, dan Jati Diri Bengkulu
Seluma dalam Identitas Budaya dan Adat
Nama Seluma tidak bisa dilepaskan dari identitas budaya masyarakat yang mendiami wilayah ini. Suku-suku yang dominan seperti Serawai, Pekal, dan Lembak memiliki peran penting dalam membentuk kebudayaan Seluma. Mereka hidup dalam satu lingkaran adat yang menghormati alam, leluhur, dan tradisi.
Kata Seluma yang bermakna “satu rumah” semakin terasa relevan dengan kehidupan masyarakat yang selalu menjunjung tinggi persaudaraan. Misalnya, dalam tradisi kenduri sko (upacara adat), seluruh warga berkumpul di satu tempat untuk bermusyawarah dan merayakan kebersamaan. Filosofi ini memperkuat identitas Seluma sebagai daerah yang berpegang pada nilai persatuan.
Resmi Menjadi Kabupaten
Nama Seluma semakin mengakar kuat ketika wilayah ini resmi ditetapkan sebagai kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003. Dengan demikian, Seluma tidak hanya menjadi nama daerah dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga simbol administratif yang sah di tingkat pemerintahan.
Sejak saat itu, nama Seluma melekat pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari instansi pemerintahan, sekolah, hingga kegiatan sosial budaya. Hal ini menandakan bahwa nama tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat dan pembangunan daerah.
Filosofi dalam Nama Seluma
Menelusuri asal usul nama Kabupaten Seluma membawa kita pada pemahaman bahwa sebuah nama tidak hanya sekadar sebutan geografis, melainkan juga cerminan dari sejarah, budaya, dan harapan masyarakatnya.
Nama Seluma memiliki makna yang dalam:
• Dari segi bahasa, ia berarti “satu rumah” atau “satu kampung” sebagai lambang persatuan.
• Dari segi sejarah, ia tercatat sejak era kolonial dan terus bertahan hingga kini.
• Dari segi budaya, ia menyatukan berbagai suku dalam satu ikatan adat yang kokoh.
Dengan demikian, Seluma bukan hanya nama sebuah kabupaten, tetapi juga identitas dan kebanggaan masyarakat yang menghuni wilayah ini.
Kini, ketika Kabupaten Seluma terus berkembang dalam berbagai aspek—pembangunan, pendidikan, ekonomi, maupun budaya—nama Seluma senantiasa mengingatkan warganya pada filosofi dasar kebersamaan dan persatuan. Sejarah penamaan ini menjadi warisan penting yang harus dijaga, agar generasi mendatang tetap memahami akar identitasnya.
Bagi masyarakat Seluma, nama daerah ini bukan sekadar label administratif, melainkan doa, harapan, dan kebanggaan yang menyatukan mereka dalam satu rumah besar bernama Seluma. (djl)