Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Keluarga di Bulan Dzulqa’dah

Rabu 21-05-2025,11:30 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Bulan Dzulqa’dah adalah bulan ke- 11 dalam kalender Hijriyah dan merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, menjauhi pertikaian, dan mempererat hubungan dengan sesama, terutama dalam lingkup keluarga. Kehidupan keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk masyarakat yang sehat dan beradab. Maka, menciptakan suasana harmonis dalam keluarga menjadi bagian dari ibadah yang memiliki nilai besar di sisi Allah SWT.

Allah Ta'ala menjadikan keluarga sebagai tempat bernaung, tempat berbagi kasih sayang, dan medan utama pendidikan nilai-nilai Islam. Dalam konteks bulan Dzulqa’dah yang penuh keutamaan, sangat tepat bila kita menjadikannya momentum untuk memperbaiki, membina, dan menumbuhkan keharmonisan dalam rumah tangga.

Hakikat Keharmonisan Keluarga dalam Islam

Kehidupan keluarga yang harmonis bukanlah sekadar bebas dari konflik, tetapi juga ditandai dengan adanya kasih sayang, tanggung jawab, saling menghormati, dan kesediaan untuk saling memahami. Dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan tujuan dijadikannya pasangan hidup sebagai sumber ketenangan dan kasih sayang Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 21 yang mana berbunyi: 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menegaskan bahwa keharmonisan rumah tangga merupakan nikmat besar yang harus dijaga dan disyukuri. Mawaddah (kasih) dan rahmah (sayang) adalah dua unsur utama yang menjadi bahan bakar kehangatan dalam keluarga.

BACA JUGA:Mengurangi Keterikatan pada Dunia dan Memperbanyak Ibadah

Keutamaan Bulan Dzulqa’dah untuk Memperbaiki Hubungan Keluarga

Bulan Dzulqa’dah adalah bulan yang tenang, tidak diperbolehkan berperang padanya. Maka secara simbolik, bulan ini mengajarkan kita untuk meredam amarah, memperbanyak refleksi, dan menciptakan perdamaian. Ini sangat relevan diterapkan dalam keluarga, terutama saat terjadi ketegangan atau konflik.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-taubah ayat 36 yang berbunyi: 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. At-Taubah: 36)

Larangan untuk menzalimi diri sendiri di bulan-bulan haram juga dapat dimaknai sebagai anjuran untuk menjaga ketenangan batin dan menjauhi perselisihan dalam keluarga. Suasana damai di bulan ini menjadi ladang subur untuk menumbuhkan keharmonisan keluarga.

Kategori :