Dzulqa’dah: Saat yang Tepat untuk Menyusun Rencana Ibadah Tahunan

Sabtu 10-05-2025,15:30 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Dalam kalender Hijriah, bulan Dzulqa’dah menempati urutan ke-11 dari dua belas bulan Islam. Dzulqa’dah termasuk salah satu dari empat bulan haram (الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ) yang dimuliakan dalam syariat Islam, bersama dengan Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keistimewaan bulan ini tidak hanya terletak pada larangan berperang dan anjuran menjaga kehormatan diri, tetapi juga pada suasana yang mendukung refleksi dan perencanaan spiritual.

Dzulqa’dah hadir setelah Syawal dan sebelum Dzulhijjah, sehingga menjadi waktu yang sangat strategis untuk mempersiapkan dan menyusun rencana ibadah tahunan. Baik bagi yang hendak menunaikan haji maupun yang belum mampu, bulan ini sangat tepat digunakan untuk mengevaluasi kualitas ibadah, memperbaiki kekurangan, dan membuat target ibadah yang lebih bermakna untuk tahun mendatang.

Keutamaan Bulan Dzulqa’dah dalam Al-Qur’an dan Hadits

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًۭا فِى كِتَـٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۭ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."n(QS. At-Taubah: 36)

Dalam hadits shahih, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُو الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ، الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya:;"Sesungguhnya zaman telah kembali seperti bentuknya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan haram: tiga bulan berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab yang berada di antara Jumada dan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan keistimewaan Dzulqa’dah sebagai bagian dari bulan haram yang harus dijaga kehormatannya dengan menjauhi dosa dan memperbanyak amal saleh.

BACA JUGA:Menghidupkan Rumah dengan Al-Qur’an dan Dzikir di Bulan Dzulqa’dah

Mengapa Dzulqa’dah Tepat untuk Menyusun Rencana Ibadah Tahunan?

Waktu yang Tenang dan Reflektif

Berbeda dengan Ramadhan yang penuh aktivitas ibadah dan Syawal yang identik dengan suasana Idul Fitri, Dzulqa’dah relatif lebih tenang. Inilah saat yang tepat untuk bermuhasabah (evaluasi diri) dan menyusun strategi ibadah dalam menghadapi bulan-bulan ke depan, khususnya Dzulhijjah dan Muharram yang juga penuh keutamaan.

Kategori :