Integrasi Ilmu dan Ibadah dalam Kehidupan
Meningkatkan kualitas diri bukanlah sekadar menambah ilmu atau memperbanyak ibadah secara terpisah. Keduanya harus berjalan beriringan. Ilmu tanpa ibadah akan membuat seseorang sombong, sedangkan ibadah tanpa ilmu berpotensi menjerumuskan dalam kesesatan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimakumullah mengatakan yang mana berbunyi:
"لا يكون العبد من أهل العبادة الحقة حتى يكون من أهل العلم، ولا من أهل العلم حتى يكون من أهل العمل"
Artinya: "Seorang hamba tidak akan menjadi ahli ibadah yang sejati hingga dia menjadi ahli ilmu, dan tidak disebut ahli ilmu hingga dia mengamalkan ilmunya."
Dengan integrasi ilmu dan ibadah, seseorang akan mampu memperbaiki akhlak, memperluas wawasan, memperbaiki hubungan sosial, serta menjadi teladan yang baik bagi lingkungan sekitarnya.
BACA JUGA:Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua di Bulan Syawal
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Meningkatkan kualitas diri adalah kewajiban setiap muslim sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat hidup yang diberikan Allah. Melalui ilmu, kita mengenal Allah dan syariat-Nya. Melalui ibadah, kita menyempurnakan penghambaan dan meraih kedekatan dengan-Nya.
Jangan biarkan hari-hari kita berlalu tanpa peningkatan berarti dalam ilmu dan ibadah. Tanamkan tekad untuk menjadi lebih baik setiap harinya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi berbunyi:
"خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ"
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan ilmu yang bermanfaat dan ibadah yang khusyuk. Mari jadikan ilmu dan ibadah sebagai pilar utama dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa menjadi hamba yang mulia di sisi Allah, serta membawa manfaat bagi umat dan lingkungan sekitar. (djl)