Kisah Agung Rasulullah SAW dan Mukjizat Al-Qur’an: Cahaya Kehidupan Sepanjang Zaman

Kisah Agung Rasulullah SAW dan Mukjizat Al-Qur’an: Cahaya Kehidupan Sepanjang Zaman

Radarseluma.disway.id - Kisah Agung Rasulullah SAW dan Mukjizat Al-Qur’an: Cahaya Kehidupan Sepanjang Zaman--

Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Sejarah peradaban manusia tidak pernah lepas dari hadirnya para nabi dan rasul sebagai pembawa risalah Allah SWT. Dari seluruh utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi dan rasul, yang membawa risalah terakhir berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia hingga akhir zaman. Beliau diutus tidak hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia.
 
Mukjizat terbesar Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an, sebuah kitab suci yang tidak hanya menjadi bacaan, melainkan juga petunjuk hidup, sumber hukum, cahaya kebenaran, dan penenteram hati. Tidak ada kitab sebelumnya yang mampu menandingi keagungan Al-Qur’an. Ia tetap terjaga keasliannya selama lebih dari 14 abad dan akan terus demikian hingga hari kiamat, sebagaimana janji Allah SWT dalam firman-Nya:
 
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
 
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)
 
Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat abadi yang tidak akan tergantikan. Artikel ini akan menguraikan kisah Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah, serta mukjizat Al-Qur’an sebagai cahaya kehidupan umat manusia.
Kisah Rasulullah SAW: Pembawa Risalah Terakhir
 
Rasulullah SAW dilahirkan di kota Makkah pada tahun 571 M, yang dikenal dengan tahun Gajah (‘Āmul Fīl). Beliau lahir dalam keadaan yatim, kemudian tumbuh sebagai sosok yang dikenal jujur, amanah, dan bijaksana. Masyarakat Quraisy menjulukinya Al-Amīn (yang terpercaya).
 
Sejak kecil, Allah SWT telah mempersiapkan beliau untuk membawa risalah yang agung. Pada usia 40 tahun, Rasulullah menerima wahyu pertama di Gua Hira. Malaikat Jibril datang membawa firman Allah:
 
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ۝ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ۝ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ۝ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ۝ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
 
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
 
Wahyu pertama ini menjadi awal dari turunnya Al-Qur’an secara bertahap selama 23 tahun, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan umat.
Rasulullah SAW menghadapi berbagai tantangan: ejekan, intimidasi, pemboikotan, bahkan upaya pembunuhan. Namun dengan kesabaran dan keyakinan yang teguh, beliau tetap menyampaikan risalah Islam. Hingga akhirnya Islam berkembang dan menyinari seluruh jazirah Arab, lalu menyebar ke berbagai penjuru dunia.
 
 
Mukjizat Al-Qur’an: Cahaya Kehidupan
 
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar Rasulullah SAW, melebihi mukjizat fisik seperti terbelahnya bulan atau keluarnya air dari jari-jari beliau. Mukjizat Al-Qur’an bersifat abadi, dapat dirasakan setiap generasi, dan menjadi petunjuk hidup sepanjang masa.
 
1. Al-Qur’an Sebagai Petunjuk Hidup
 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 2 yang mana berbunyi: 
 
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
 
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
 
Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman bagi orang yang beriman, memberikan jalan hidup yang benar agar terhindar dari kesesatan.
 
2. Al-Qur’an Sebagai Obat dan Rahmat
 
Selain sebagai petunjuk, Al-Qur’an juga menjadi obat penenang jiwa dan penyembuh penyakit hati.
 
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
 
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra: 82)
 
Banyak umat Islam yang merasakan ketenangan batin, kekuatan iman, dan keberkahan hidup ketika membaca serta mengamalkan Al-Qur’an.
 
3. Mukjizat Bahasa dan Ilmu Pengetahuan
 
Keindahan bahasa Al-Qur’an menakjubkan bangsa Arab yang terkenal ahli sastra. Tidak ada yang mampu menandingi keindahan susunan kata-katanya. Bahkan Allah SWT menantang manusia dan jin untuk membuat tandingan Al-Qur’an:
 
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ
 
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya.” (QS. Al-Isra: 88)
 
Selain itu, banyak ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan penemuan sains modern, meskipun diturunkan lebih dari 1400 tahun lalu. Misalnya tentang penciptaan manusia dari nuthfah (air mani), peredaran planet, hingga fenomena laut dan langit.
 
 
Hadits Rasulullah SAW tentang Keutamaan Al-Qur’an
 
Rasulullah SAW bersabda:
 
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
 
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)
 
Hadits ini menegaskan bahwa kedudukan tertinggi di sisi Allah adalah mereka yang dekat dengan Al-Qur’an, baik dengan membacanya, menghafalnya, maupun mengajarkannya.
 
Kisah Rasulullah SAW adalah teladan agung bagi seluruh umat manusia. Beliau diutus untuk membawa risalah terakhir yang sempurna, yaitu Islam, dengan mukjizat terbesar berupa Al-Qur’an. Kitab suci ini menjadi cahaya kehidupan, penuntun jalan kebenaran, obat bagi hati, serta mukjizat abadi yang tak tertandingi.
 
Sebagai umat Islam, kita harus mencintai Al-Qur’an, membacanya setiap hari, menghafal ayat-ayatnya, memahami maknanya, dan mengamalkan kandungannya. Dengan itu, kita akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
 
Al-Qur’an adalah cahaya yang tidak pernah padam, mukjizat yang terus hidup di tengah umat Islam, dan pedoman yang menuntun manusia kepada jalan lurus. Rasulullah SAW telah menunaikan amanah dengan menyampaikan risalah ini. Kini tugas kita adalah menjaga, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
 
Semoga kita semua termasuk golongan yang mendapat syafaat Al-Qur’an pada hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
 
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
 
Artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi pembacanya.”
(HR. Muslim) (djl)

Sumber:

Berita Terkait