Irigasi BS 9 Seluma Jebol, Petani Gagal Panen dan Terancam Alih Fungsi Lahan
Irigasi yang jebol--
SELUMA, Radarseluma.Disway.id – Ratusan hektar lahan persawahan yang berada di Kelurahan Padang Rambun, Kecamatan SELUMA Selatan Kabupaten SELUMA saat ini terancam gagal panen. Bahkan terancam mengalami alih fungsi lahan.
BACA JUGA:Akui Salah Gunakan Wewenang, Mobilisasi ASN dan Gratifikasi, Rohidin Tak Ajukan Eksepsi
BACA JUGA: Presiden Palestina Mahmud Abbas Berduka, Sebut Paus Fransiskus Sahabat Setia Rakyat Palestina
Hal ini terjadi akibat jebolnya tanggul saluran irigasi Bendungan Seluma (BS) 9 yang kembali mengalami kerusakan. Aliran air dari bendungan yang seharusnya mengairi lahan pertanian warga kini justru mengalir deras ke arah tanggul yang jebol, menyebabkan pasokan air ke wilayah hilir menjadi sangat berkurang.
Menurut keterangan Kasno, warga Kelurahan Padang Rambun mengatakan, jika aliran irigasi BS 9 merupakan sumber utama pengairan untuk mayoritas sawah milik warga. Saat debit air sedang kecil, kondisi menjadi semakin parah karena sebagian besar air mengalir ke tanggul yang jebol, bukan ke jalur irigasi yang seharusnya. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka tidak hanya puluhan, namun ratusan hektar sawah akan mengalami kekeringan dan berpotensi gagal panen. Tidak menutup kemungkinan, lahan-lahan tersebut akan beralih fungsi karena tidak lagi produktif secara pertanian.
"Sudah sering jebol. Sebelumnya, bagian yang lain dari tanggul ini pernah diperbaiki secara gotong royong bersama warga dengan bantuan dari Bupati sebelumnya, Pak Erwin Octavian. Alhamdulillah waktu itu sudah aman. Tapi sekarang jebol lagi, di seberangnya. Kami dari Kelurahan Padang Rambun sudah melaporkan hal ini ke pihak Balai, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata," sampai Kasno.
BACA JUGA:Perihal Ini, Puluhan Honorer Satpol PP dan Damkar Ngadu ke DPRD Seluma
Dirinya juga menambahkan, jika petani yang berada di wilayah hilir saluran irigasi kini banyak mengeluh karena tidak mendapatkan pasokan air yang cukup untuk mengairi sawah mereka. Meskipun warga telah berinisiatif menutup tanggul yang jebol dengan cara gotong royong menggunakan karung yang diisi tanah, upaya tersebut belum cukup untuk menghentikan aliran air yang bocor. Aliran tetap mengarah ke titik jebol dan belum bisa sepenuhnya dikendalikan. Kondisi ini bahkan memicu ketegangan antar petani yang saling berebut air untuk lahan mereka.
Sumber: