Keberagaman Suku di Provinsi Bengkulu: Warisan Budaya yang Menyatu dengan Alam dan Sejarah

Keberagaman Suku di Provinsi Bengkulu: Warisan Budaya yang Menyatu dengan Alam dan Sejarah

Radarseluma.disway.id d ,- Keberagaman Suku di Provinsi Bengkulu: Warisan Budaya yang Menyatu dengan Alam dan Sejarah--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Indonesia dikenal sebagai negeri dengan sejuta keberagaman budaya, bahasa, dan adat istiadat. Dari Sabang hingga Merauke, hampir setiap daerah memiliki suku bangsa dengan ciri khasnya masing-masing. Begitu pula dengan Provinsi Bengkulu, sebuah wilayah di pesisir barat Pulau Sumatera yang kaya akan sejarah, tradisi, serta kearifan lokal. Bengkulu bukan hanya terkenal dengan bunga langka Rafflesia Arnoldii dan jejak sejarah kolonial Inggris di Benteng Marlborough, melainkan juga dengan keberagaman suku yang mendiami tanahnya.

Setidaknya, Provinsi Bengkulu dihuni oleh sejumlah suku asli dan juga pendatang yang telah menyatu dengan masyarakat setempat. Keberadaan suku-suku ini menjadikan Bengkulu sebagai salah satu daerah yang kaya akan warna budaya. Masing-masing suku memiliki tradisi, adat, bahasa, hingga seni pertunjukan yang unik. Kehidupan mereka pun menyebar di berbagai kabupaten dan kota, dari pesisir pantai hingga dataran tinggi.

Lalu, berapa sebenarnya jumlah suku di Provinsi Bengkulu, dan di mana saja mereka bermukim? Mari kita bahas lebih mendalam.

Suku-Suku Asli Bengkulu

1.Suku Rejang

Suku Rejang merupakan suku terbesar di Provinsi Bengkulu. Mereka banyak mendiami wilayah pegunungan dan dataran tinggi, terutama di Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, dan sebagian Bengkulu Tengah. Rejang dikenal sebagai suku yang memiliki bahasa sendiri, yakni Bahasa Rejang yang termasuk dalam rumpun bahasa Melayu.

Ciri khas suku Rejang adalah kentalnya nilai adat dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memiliki aksara kuno yang disebut Ka-Ga-Nga, sebuah sistem tulisan tradisional yang hingga kini masih dipelajari sebagai warisan leluhur. Selain itu, masyarakat Rejang juga terkenal dengan tarian adat, musik dol, serta tradisi pernikahan yang sarat makna.

BACA JUGA:Jejak Melayu dan Kolonial dalam Rumah Adat Kota Bengkulu: Harmoni Budaya di Pesisir Barat Sumatera

2. Suku Serawai

Suku Serawai banyak ditemui di wilayah Bengkulu Selatan, Seluma, dan sebagian Bengkulu Tengah. Bahasa Serawai digunakan secara luas di daerah tersebut, dan memiliki dialek yang khas.

Suku Serawai dikenal dengan budaya gotong-royong dan tradisi kenduri sko, sebuah upacara adat yang biasanya dilakukan untuk meresmikan pemimpin adat atau memohon keselamatan. Selain itu, masyarakat Serawai juga memiliki sistem kekerabatan yang kuat serta adat perkawinan yang unik, di mana perjodohan dan tata cara pernikahan sering diwarnai nilai-nilai adat lama.

3. Suku Lembak

Suku Lembak tersebar di wilayah Bengkulu Tengah, sebagian Rejang Lebong, dan Kepahiang. Mereka memiliki kedekatan dengan suku Rejang, baik dari segi bahasa maupun budaya. Walau demikian, Suku Lembak memiliki identitas sendiri yang membedakan mereka dari suku-suku lainnya di Bengkulu.

Salah satu ciri khasnya adalah adat perkawinan yang penuh simbol dan prosesi, serta dialek bahasa yang memadukan unsur Melayu dan Rejang. Masyarakat Lembak umumnya tinggal di daerah perbukitan dengan kehidupan yang masih erat kaitannya dengan alam.

4. Suku Pekal

Sumber:

Berita Terkait