Dinkes BS Ajak Warga Waspadai PPOK, Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan SKM.M.Si--
Usia, PPOK akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Gejala penyakit umumnya muncul pada pengidap yang berusia 35-40 tahun. Misalnya asap kendaraan bermotor, debu jalanan, gas buangan industry, briket batu bara, debu vulkanik, gunung meletus, asap kebakaran hutan, asap obat nyamuk bakar, asap kayu bakar, asap kompor, polusi ditempat kerja dan gas.
"Jika memiliki anggota keluarga yang PPOK, maka penderita memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit yang sama,"kata Didi.
Ia menuturkan pengobatan pada PPOK tergantung tingkat keparahannya, diantaranya perubahan gaya hidup
menghindari asap rokok dan iritan lainnya di udara, seperti debu, asap pembakaran, dan bahan kimia beracun.
BACA JUGA: Kepergok dan Ngaku Lakukan Hubungan Intim, Pasangan Ini Didenda 2 Juta
BACA JUGA:Anggaran Perjalanan Dinas di Pemda Seluma Dipangkas 50%, Intruksi Presiden
"Dengan olahraga bisa memperkuat otot diantara paru-paru dan perut yang membantu Anda bernapas.
Pola makan, porsi lebih kecil, minum vitamin, suplemen mineral, istiharat cukup dapat membantu mengurangi gejala PPOK. Sementara rehabilitasi paru dapat meningkatkan kemampuan beraktivitas sehari-hari, dan meningkatkan kualitas hidup,"demikian Didi.(yes)
Sumber: