Inilah Beberapa Peristiwa Penting Saat Nabi Muhammad SAW Isro Mi'raj Part Satu

Radar Seluma. Disway.id Peristiwa Perjalanan Isro Mi'raj Nabi Muhammad Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Sidratul Muntaha --
Radar Seluma. Disway.id -Semasa hidupnya, Nabi Muhammad Rasulullah SAW pernah melakukan perjalanan yang sangat jauh, tetapi hanya dilakukan selama satu malam. Ia berangkat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, bukan hanya itu, Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga menginjakkan kakinya ke langit ke-7.
Peristiwa yang sangat sulit diterima oleh akal ini dikenal dengan sebutan Isra Miraj. Kendati demikian, seorang Muslim tidak boleh menolak kebenaran perjalanan Nabi Muhammad Rasulullah SAW itu, melainkan wajib mengimaninya.
Secara istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad Rasulullah SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Peristiwa ini disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an Surat Al- Isro ayat 1 yang mana berbunyi:
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah mempertahankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS Al Isra:1)
BACA JUGA:Peristiwa Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad Rasulullah SAW
Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi dalam perjalanan Isro Mi'raj Nabi Muhammad Rasulullah SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan langsung ke Sidratul Muntaha
Pertama: Dibelah nya Dada Rasulullah
Berdasarkan Hadits Bukhari, dapat mengetahui bahwa sebelum diisrakan oleh Allah SWT, ada beberapa orang yang menemui Nabi. Berdasarkan penjelasan Al-Imam Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky Al-Hasani dalam Kitab Al-Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, ketiga orang itu adalah Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil.
Adapun yang membelah dada hingga perut Nabi adalah Malaikat Jibril. Setelah dadanya dibelah, Malaikat Jibril AS membersihkan hati Nabi Muhammad Rasulullah SAW dengan air zamzam sebanyak tiga kali supaya semakin suci dan semakin teguh. Selain itu, dimasukkan pula hikmah dan keimanan ke dalam hati Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Peristiwa pembelahan dada tersebut dialami Rasulullah sebanyak tiga kali dalam hidupnya. Pertama, saat masih kecil. Kedua, sesaat sebelum diutus menjadi rasul. Ketiga, sebelum melakukan Isra Miraj.
Peristiwa ini telah dijelaskan oleh Anas bin Malik dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim.
Juga telah dijelaskan sendiri oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits. Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
فَبَيْنَمَا أَنَا مَعَ أَخٍ لِي خَلْفَ بُيُوْتِنَا نَرْعَى بِهِمَا لَنَا إِذْ أتَانِي رَجُلاَنِ – عَلَيْهِمَا ثِيَابٌ بِيْضٌ- بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مَمْلُوْءٍ ثَلْجًا ثُمَّ أَخَذَانِي فَشَقَّا بَطْنِي ثُمَّ اسْتَخْرَجَا قَلْبِي فَشَقَّاهُ فَاستخْرَجَا مِنْهُ عَلَقَةً سَوْدَاءَ فَطَرَحَاهُ ثُمَّ غَسَلاَ قَلْبِي وبَطْنِي بِذَلِكَ الثَّلْجِ حَتَّى أَنْقَيَاه
Artinya: “Ketika aku sedang berada di belakang rumah bersama saudaraku (saudara angkat) menggembalakan anak kambing, tiba-tiba aku didatangi dua orang lelaki-mereka mengenakan baju putih- dengan membawa baskom yang terbuat dari emas penuh dengan es. Kedua orang itu menangkapku, lalu membedah perutku. Keduanya mengeluarkan hatiku dan membedahnya, lalu mereka mengeluarkan gumpalan hitam darinya dan membuangnya. Kemudian keduanya membersihkan dan menyucikan hatiku dengan air itu sampai bersih”.
BACA JUGA:Hikmah Dan Fakta di Balik Sejarah Peristiwa Isra Mi’raj dalam Islam
Kedua: Menunggangi Burak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
Setelah hati Nabi Muhammad Rasulullah SAW disucikan, Malaikat Jibril lalu memberikannya seekor hewan tunggangan yang dikenal dengan sebutan Burak, berdasarkan riwayat Muslim, burak memiliki ciri-ciri tubuh berwarna putih. Ukurannya lebih besar dari keledai, tetapi lebih kecil dari bagal.
Sebagaimana Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ، فَرَكِبْتُهُ فَسَارَ بِي حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ، فَرَبَطْتُ الدَّابَّةَ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ فِيهَا الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ دَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ
Artinya: Dari Anas ibnu Malik, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda seperti berikut: Didatangkan kepadaku Buraq, yaitu seekor hewan yang berwarna putih; tubuhnya lebih tinggi dari keledai, tetapi lebih rendah dari begal. Ia meletakkan kedua kaki depannya di ufuk batas jangkauan penglihatannya. Aku menaikinya dan Jibril membawaku berjalan hingga sampailah aku di Baitul Muqaddas. Lalu aku menambatkan hewan itu di lingkaran tempat para nabi biasa menambatkan hewan tunggangannya. Aku memasuki masjid dan melakukan shalat dua rakaat di dalamnya, sesudah itu aku keluar.
Dalam Kitab Al-Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat, dijelaskan pula bahwa burak memiliki dua sayap di sisi pahanya. Kedua sayap tersebut membantu mempercepat langkahnya.
Akan tetapi, hewan tunggangan tersebut sempat berulah. Ia mulanya tidak ingin ditunggangi. Ini seperti yang diceritakan Anas bin Malik. Ia berkata bahwa,
"Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika diisrakan, beliau diberi Burak yang lengkap dengan tali (kendali) dan pelana, tetapi ia (burak) mempersulit beliau (tidak mau ditunggangi). Lalu, Malaikat Jibril berkata padanya, 'Patut kah kamu lakukan ini pada Nabi Muhammad Rasulullah SAW? Padahal belum ada yang menunggangi mu yang paling mulia di sisi Allah selain Nabi Muhammad Rasulullah SAW.' Beliau (Nabi) bersabda, 'Lantas mengalir lah keringatnya (Burak) (karena takut).'" (HR. Tirmidzi no. 3056, dinilai hasan garib).
Inilah baru dua peristiwa penting Saat Nabi Muhammad Rasulullah SAW kekanakan perjalanan Isro Mi'raj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Sidratul Muntaha untuk beberapa peristiwa lagi kita sambung ke Part Dua selanjutnya. (djl) BERSAMBUNG
Sumber: