Meneladani Kesabaran Rasulullah SAW dalam Beribadah

Meneladani Kesabaran Rasulullah SAW dalam Beribadah

Radarseluma.disway.id - Meneladani Kesabaran Rasulullah SAW dalam Beribadah--

Radarseluma.disway.id -Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah teladan utama bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal ibadah. Beliau tidak hanya menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT, tetapi juga kesabaran yang tinggi dalam menjalankan ibadah, baik dalam kondisi lapang maupun sulit. Kesabaran dalam beribadah mencakup ketekunan dalam menjalankan perintah Allah, kekhusyukan dalam Shalat, keistiqamahan dalam berpuasa, serta semangat dalam berdakwah dan beramal.

Dalam Al-Qur'an dan Hadis, banyak disebutkan bagaimana Rasulullah SAW menunjukkan kesabaran dalam beribadah, meskipun menghadapi berbagai cobaan, baik dari orang-orang kafir maupun dari penderitaan fisik yang beliau alami. Kesabaran ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam agar tetap teguh dalam menjalankan ibadah tanpa terpengaruh oleh godaan duniawi maupun kesulitan hidup.

BACA JUGA:Ramadhan Akan Pergi, Apa yang Kita Dapat?

Kesabaran Rasulullah SAW dalam Beribadah

1. Kesabaran dalam Menegakkan Shalat

Shalat adalah ibadah utama dalam Islam yang diperintahkan secara langsung oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Rasulullah SAW sangat menjaga shalatnya dengan penuh kesabaran, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Beliau tidak pernah meninggalkan shalat, bahkan ketika sedang dalam kondisi fisik yang lemah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ ءَانَآئِ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ ٱلنَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ

Artinya: "Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbihlah (kepada-Nya) pada waktu-waktu di malam hari dan pada siang hari, agar engkau merasa tenang." (QS. Ṭāhā [20]: 130)

Hadis juga menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW melakukan shalat malam dengan penuh kesabaran dan kekhusyukan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَوَرَّمَ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَتَفْعَلُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

Artinya: "Rasulullah SAW melaksanakan shalat malam hingga kedua kakinya bengkak. Lalu beliau ditanya, 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni?' Beliau menjawab, 'Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa kesabaran dalam beribadah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

BACA JUGA:Memperkuat Ibadah di Penghujung Ramadhan

2. Kesabaran dalam Puasa

Rasulullah SAW juga menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam berpuasa, baik puasa wajib di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah. Puasa adalah ibadah yang membutuhkan ketahanan fisik dan mental, serta menuntut kesabaran dalam menahan diri dari lapar, dahaga, dan hawa nafsu.

Allah SWT berfirman:

Sumber: