Peristiwa Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad Rasulullah SAW
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Selasa 28-01-2025,11:00 WIB
Radar Seluma. disway.id Peristiwa Perjalanan Isro Mi'raj Nabi Muhammad Rasulullah SAW --
Radar Seluma. Disway.id - Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian dan merupakan peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW yang diilakukan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.
Jika dipikir menggunakan logika terasa tidak masuk akal, namun umat Islam harus mengimaninya karena terdapat keterangan dari hadits-hadits yang Shahih dan juga Al-Qur’an. Pengertian peristiwa Isra Miraj mencatat, berdasarkan kajian sebagian besar ulama tafsir bahwa peristiwa Isra Miraj adalah suatu peristiwa yang amat istimewa dan Maha Agung.
Karena pada awal ayat Allah SWT berfirman diawali dengan kata ‘Subhana’ yang berarti ‘Maha Cuci’, tidak terdapat pada 113 surat lain dalam Al Qur’an. Ini dapat mewakili pembuktian kecintaan dan kasihNya terhadapnya hamba tercintaNya, yaitu Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Keutamaan Surat Al Kafirun
Hal ini juga merupakan sebuah peristiwa yang amat dahsyat karena tidak pernah dialami oleh manusia-manusia sebelumnya. Nabi Muhammad Rasulullah SAW menempuh perjalanan secepat kilat lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha.
الإِسْــــــــرَاءُ : هُوَ تَوَجُّهُ النَّبِيِّ ﷺ لَيْــــــــــلًا مِنَ الْمَسْــجِدِ الْحَـــرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصٰى
Isra atau sara ‘سرى’ Artinya adalah perjalanan di malam hari. Secara istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad Rasulullah SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, sebagaimana peristiwa tersebut disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an Surat Al-Isro ayat 1 yang berbunyi:
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya:
“Maha Suci Allah, yang telah mempertahankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS Al Isra:1)
الـمِعْـــــرَاجُ : هُوَ صُعُوْدُ النَّبِيِّ ﷺ إِلَى الْعَالَـمِ الْعُلْوِيِّ وَ فِيْهِ فُرِضَتِ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ
Mi’raj secara bahasa artinya naik, secara istilah adalah naiknya Nabi Muhammad Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha. Dalam Al Qur’an, Miraj ini disinggung juga dalam Surat An-Najm ayat 13-18 yang mana berbunyi:;
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ ١٣ عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ ١٤ عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ ١٥ إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ ١٦ مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ ١٧ لَقَدۡ رَأَىٰ مِنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ ١٨
Artinya:
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputi ya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”.(QS An-Najm:13-18)
Isra’ Mi’raj memiliki makna yang mendalam dalam Islam, perjalanan ini menegaskan kedudukan Nabi Muhammad Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir, menghubungkan Agama Islam dengan tradisi Nabi-nabi sebelumnya. Selain itu, peristiwa ini juga menunjukkan kekuasaan dan keajaiban Allah SWT serta pentingnya salat dalam kehidupan umat Islam.
Peristiwa Isra’ Mi’raj juga memberikan pelajaran spiritual tentang keimanan, kesabaran, dan kekuatan doa. Sebagai momen yang dianggap sangat istimewa dalam agama Islam, Isra’ Mi’raj menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam untuk menguatkan iman dan menjalani kehidupan yang taat kepada ajaran Islam.
Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang luar biasa dalam sejarah Islam, menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian ke langit-langit tujuh. Peristiwa ini bukan hanya menegaskan kedudukan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, tetapi juga memberikan wahyu dan pengajaran penting bagi umat Islam tentang keimanan, salat, dan kekuasaan Allah SWT. Dengan memperingati Isra’ Mi’raj, umat Islam diingatkan akan keajaiban dan kebesaran Agama Islam serta ajaran-ajaran yang terkandung dalamnya. (djl)
Sumber: