Sampai Kuartal III 2024, Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun

Sampai Kuartal III 2024,  Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun

Bank Mandiri --

 

Darmawan menambahkan, ke depan Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan seperti Pertanian & Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah. “Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimis target pertumbuhan kredit sesuai guidance pada kisaran 16%-18% YoY dapat tercapai pada akhir tahun 2024,” imbuhnya. 

 

BACA JUGA: Masa Sanggah PPPK Hanya Dua Hari, Silahkan Teliti Setelah Pengumuman

BACA JUGA:Cuma 10 Lembar Surat Suara Pilgub Rusak, Sortir KPU Seluma

Realisasi kredit tersebut turut diikuti oleh pencapaian laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp 42 triliun di kuartal III 2024, tumbuh 7,56% secara YoY. Pencapaian tersebut juga ditopang oleh perluasan ekosistem berbasis digital dan optimalisasi bisnis pada perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan. 

 

Fungsi intermediasi tersebut diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 14,9% secara YoY menjadi Rp 1.667,5 triliun di kuartal III 2024. Peningkatan DPK tersebut antara lain ditopang oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8% YoY menjadi Rp 596 triliun dan tabungan yang melesat 12,6% YoY menjadi Rp 635 triliun.

 

Fokus Penguatan Bisnis Berkelanjutan

 

Konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, juga terus diwujudkan lewat penerapan prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) atau ESG. Hal ini terwujud melalui peningkatan yang konsisten dalam portofolio berkelanjutan. 

 

Darmawan mengungkapkan, hingga September 2024 total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah tumbuh sebesar 12,8% atau mencapai Rp 285 triliun jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, komposisi portofolio hijau tumbuh signifikan 16,4% YoY menembus Rp 142 triliun. 

 

Sumber: