Kisah Teladan Nabi Sulaiman AS Yang Amat Bijaksana Part Lima
Kajian Islam. Nabi Sulaiman AS merupakan Raja yang Sangat adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan --
Kajian Islam, Radar Seluma. Disway.id - Semua Nabi dan Rasul sudah barang tentu akan menjadi tauladan bagi kaum nya maupun umat Manusia hingga akhir zaman sama hal nya dengan Nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman AS adalah seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israil.
Tidak hanya menjadi seorang Nabi dan Rasul Nabi Sulaiman AS juga menjadi seorang Raja Kerajaan Israel yang meneruskan tahta sang ayahandanya Nabi Daud AS sejak kecil Nabi Sulaiman AS sudah di bimbing dan di gembleng dan di bimbingan oleh ayahnya Nabi Daud AS. Nabi Sulaiman AS dikenal sebagai salah satu dari empat Raja besar Dunia yang pernah menguasai sebagian Dunia. Apa saja teladan Nabi Sulaiman AS yang dapat kita jadikan pedoman dan ambil hikmah nya untuk bekal hidup baik Dunia maupun Akhirat.
Pertama: Pemimpin Terpercaya, Adil dan Bijaksana
Nabi Sulaiman AS merupakan seorang Raja dan pemimpin dan terkenal adil dan bijaksana serta terpercaya dan Nabi Sulaiman AS tidak hanya mampu memimpin umat Manusia akan tetapi juga mampu memimpin para Jin dan binatang-binatang dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Nabi Sulaiman AS sangat pandai mengatur dan mengelola Kerajaan yang dipimpinnya serta memberikan keadilan dengan bijaksana dari setiap solusi permasalahan umatnya sehingga Nabi Sulaiman AS memimpin Kerajaan nya hingga mencapai 40 tahun dan memiliki Kerajaan yang tidak di miliki oleh Raja-raja lain bahkan hingga akhir zaman.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Shaad ayat 35 berbunyi:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ - ٣٥
Artinya: "Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkan lah kepadaku Kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi."(QS Shad 35)
BACA JUGA:Kisah Nabi Sulaiman AS Sang Raja Yang Bijaksana Part Satu
Kedua: Menikmati Pekerjaan sebagai rasa Syukur
Nabi Sulaiman adalah salah satu Nabi yang menikmati pekerjaan sebagai bentuk rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT Nabi Sulaiman senantiasa meminta petunjuk Allah SWT
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Naml Ayat 19 tentang rasa syukur Nabi Sulaiman AS berbunyi:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi, dan masukkan lah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS An Naml 19)
BACA JUGA:Kisah Nabi Sulaiman Taklukan Kerajaan Ratu Balqis Hingga Masuk Islam Part Dua
Ketiga: Rendah Hati dan Malu kepada Tuhan
Meskipun Nabi Sulaiman AS memiliki kekuasaan yang sangat besar dan tak terbatas, tidak menjadikan Nabi Sulaiman AS menjadi sombong, namun sebaliknya Nabi Sulaiman AS hal tersebut menjadikan Nabi Sulaiman AS makin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nabi Sulaiman AS satu-satunya Nabi dan Raja yang mendapat keistimewaan dari Allah SWT yaitu dikaruniai dapat memahami bahasa hewan dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada hewan-hewan tersebut seperti burung hud-hud yang mendapatkan tugas dari Nabi Sulaiman AS sebagai pengantar surat serta juga memahami bahasa semut.
Nabi Sulaiman mengerti bahasa semut ada di dalam Al Quran Surat An Naml ayat 16 berbunyi:
وَوَرِثَ سُلَيْمٰنُ دَاوٗدَ وَقَالَ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَاُوْتِيْنَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍۗ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِيْنُ
Artinya: "Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud, dan dia (Sulaiman) berkata, "Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata." (QS An Naml 16)
BACA JUGA:3 Mukjizat Nabi Sulaiman AS Kuasai Bangsa Jin & Memindahkan Singgasana Ratu Balqis Part Tiga
Keempat: Memiliki Tingkat Kecerdasan Tinggi
Nabi Sulaiman AS sejak kecil telah di didik dan di bimbingan oleh sang ayahanda Nabi Daud AS dan setiap ada persidangan Nabi Daud AS senantiasa mengajak Nabi Sulaiman AS, suatu ketika ada seorang petani mengadu kepada Nabi Daud AS bahwa kebunnya dirusak dan di makan oleh kambing teman nya sehingga kebunnya sudah mendekati masa peten menjadi rusak. Sehingga mendengar hal itu Nabi Daud AS memutuskan bahwa kampung temannya itu harus di serahkan kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi tanamannya rusak.
Mendengar hal itu Nabi Sulaiman AS tidak sependapat dan memberikan solusi yang terbaik yaitu petani merawat kambing sang petani dan pemilik Kambing merawat lahan petani hingga kembali menjadi subur dan hal itu di terima kedua belah pihak yang sengketa sehingga Nabi Daud AS mengikuti keputusan Nabi Sulaiman AS yang sangat bijaksana dan adil.
BACA JUGA:Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS Part Empat
Kelima: Selalu Menjaga Shalat
Perintah sholat tidak hanya sejak zaman Nabi Muhammad SAW saja namun mengerjakan shalat sejak Nabi Adam AS hanya saja gerakan sholat berbeda setiap Nabi dan Rasul sama hal Nabi Sulaiman AS juga mengerjakan sholat dan senantiasa menjaga sholat nya bahkan ketika Nabi Sulaiman AS
meninggal pun dalam posisi sedang berdiri mengerjakan shalat.
Allah SWT berfirman dalam QS. As Saba ayat 14 berbunyi:
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Artinya: “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan (jadi pelayan yang bekerja keras untuk Nabi Sulaiman). (QS. As Saba: 14)
Beberapa tafsir menjeoaskan bahwa Nabi Sulaiman AS meninggal saat mengerjakan Shalat sambil berdiri sat Sholat itulah Allah SWT mencabut nyawa Nabi Sulaiman AS dengan tangan bersandar pada tongkatnya, dia berdiri dalam posisi mati selama satu tahun dan pasukannya yang juga terdiri dari jin dan syetan, tidak mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah wafat, meskipun dia sudah mati selama satu tahun. Maka rayap memakan tongkat yang digunakan untuk sujud hingga rapuh, lalu Nabi Sulaiman AS jatuh dan Jin tersebut menyadari bahwa itu adalah Nabi Sulaiman sudah wafat.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Saba ayat 14 berbunyi:
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Artinya: "Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."(QS Saba 14)
Itulah teladan-teladan yang dapat kita ambil pelajaran Nabi Sulaiman AS sebagai pedoman kita dalam mengarungi bahtera hidup baik Dunia maupun Akhirat. (djl) Bersambung Part Enam
Sumber: