Kisah teladan Nabi Harun AS Yang Patut Di Teladani Part 3

Kisah teladan Nabi Harun AS Yang Patut Di Teladani Part 3

Kajian islam. Teladan Nabi Harun AS --

 
Kajian islam. Radar Seluma. Disway.id -Nabi Harun AS adalah kakak kandung Nabi Musa AS Tutur katanya fasih, perilakunya santun, dan kesetiaannya kepada Nabi Musa AS sangat lah amat besar. Nabi Harun AS selalu mendampingi Musa AS ketika menemui Firaun. Kesetiaan Harun AS diabadikan di dalam al-Qur’an Surat Thaha ayat 47 yang berbunyi:
 
فَأْتِيَاهُ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ فَأَرْسِلْ مَعَنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ وَلَا تُعَذِّبْهُمْ ۖ قَدْ جِئْنَٰكَ بِـَٔايَةٍ مِّن رَّبِّكَ ۖ وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىٰ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلْهُدَىٰٓ
 
Artinya: “Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dan katakanlah, “Sungguh, kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sungguh, kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.” 
 
 
Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS selalu membela orang yang tertindas. Kaum Bani Israil yang tertindas berhasil mereka selamatkan Nabi Musa AS meninggalkan Bani Israil selama 40 hari untuk menemui Tuhan di puncak Gunung Sinai dan Nabi Harun AS diserahi menjaga kaumnya. Akan tetapi, setelah Musa AS kembali, ia melihat kaumnya menyembah berhala (patung). Musa AS pun marah. Ia bergegas menemui kakaknya, dan Nabi Harun AS lalu memegang dan menarik rambut kepala saudaranya. Harun berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggap ku lemah dan hampir saja mereka membunuhku. Janganlah engkau permalukan aku di depan orang-orang, dan jangan engkau jadikan aku sebagai orang yang zalim.”Musa AS sadar dan merasa bersalah, lalu berdoa kepada Allah SWT yang mana doa AnbinMusa AS Allah abadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Arof ayat 151 berbunyi: 
 
قَالَ رَبِّ اغۡفِرۡ لِىۡ وَلِاَخِىۡ وَ اَدۡخِلۡنَا فِىۡ رَحۡمَتِكَ ‌ۖ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ
 
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.” (Q.S al-A’rof 151)
 
 
Diantara sifat-sifat teladan yang dapat kita teladani yaitu 
 
Pertama: Nabi Harun AS Tutur katanya fasih, dan memiliki perilakunya santun
 
Nabi Harun AS pandai berbicara dan berdakwah sehingga Nabi Musa AS berdoa kepada Allah SWT untuk menjadikan Nabi Harun AS juga menjadi seorang Nabi dan Rasul untuk membantu berdakwah kepada Bani Israil dan melawan kezaliman Raja Fir'aun 
 
Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an Surat Qasas ayat 30-33 berbunyi:
 
 
فَلَمَّاۤ اَتٰٮهَا نُوۡدِىَ مِنۡ شَاطِیٴِ الۡوَادِ الۡاَيۡمَنِ فِى الۡبُقۡعَةِ الۡمُبٰرَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ اَنۡ يّٰمُوۡسٰٓى اِنِّىۡۤ اَنَا اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَ ۙ‏ ٣٠
وَاَنۡ اَ لۡقِ عَصَاكَ​ ؕ فَلَمَّا رَاٰهَا تَهۡتَزُّ كَاَنَّهَا جَآنٌّ وَّلّٰى مُدۡبِرًا وَّلَمۡ يُعَقِّبۡ​ ؕ يٰمُوۡسٰٓى اَ قۡبِلۡ وَلَا تَخَفۡ​ اِنَّكَ مِنَ الۡاٰمِنِيۡنَ‏ ٣١ اُسۡلُكۡ يَدَكَ فِىۡ جَيۡبِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوۡٓءٍ وَّاضۡمُمۡ اِلَيۡكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهۡبِ​ فَذٰنِكَ بُرۡهَانٰنِ مِنۡ رَّبِّكَ اِلٰى فِرۡعَوۡنَ وَمَلَا۟ٮِٕهٖؕ اِنَّهُمۡ كَانُوۡا قَوۡمًا فٰسِقِيۡنَ‏‏‏ ٣٢
قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ قَتَلۡتُ مِنۡهُمۡ نَفۡسًا فَاَخَافُ اَنۡ يَّقۡتُلُوۡنِ‏ ٣٣
 
Artinya:
Maka ketika dia (Musa) sampai ke (tempat) api itu, dia diseru dari (arah) pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon, di sebidang tanah yang diberkahi, "Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan seluruh alam (30)
 
dan lemparkanlah tongkatmu."Maka ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular yang (gesit), dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman), "Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut. Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman(31)
 
Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, dia akan keluar putih (bercahaya) tanpa cacat, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan. Itulah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan) kepada Fir'aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik."(32)
 
Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh aku telah membunuh seorang dari golongan mereka, sehingga aku takut mereka akan membunuhku.(33) (QS Qosas 30-33)
 
 
Kedua: Kesetiaan kepada Nabi Musa sangat besar
 
Nabi Harun dikenal sebagai pribadi yang jujur dan fasih dalam berbicara. Disebutkan dalam sejumlah sumber bahwa Nabi Harun mendapat tugas untuk menemani Musa berdakwah, menyampaikan ajaran Allah SWT Ke ada Bani Israil dan Raja Fir'aun 
 
Dikisahkan, bahwa Nabi Musa AS sendiri yang meminta kepada Allah SWT agar Harun menjadi rekan seperjalanannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman  dalam Al-Qur'an Surat Thaha ayat 29-32. Berbunyi:
 
وَٱجۡعَل لِّي وَزِيرٗا مِّنۡ أَهۡلِي ٢٩ هَٰرُونَ أَخِي ٣٠ ٱشۡدُدۡ بِهِۦٓ أَزۡرِي ٣١ وَأَشۡرِكۡهُ فِيٓ أَمۡرِي ٣٢
 
Artinya: Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (yaitu) Harun saudaraku. Teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutuku dalam urusanku. (QS. Thaha 29-32).
 
Nabi Musa AS menyadari bahwa dirinya tak terlalu cakap berbicara. Karena itu Nabi Harun AS lah yang selalu mendampingi Nabi Musa AS dalam berdakwah kepada Bani Israil 
 
Nabi Harun AS juga yang menjadi juru bicara ketika Nabi Musa AS kelak bertemu lagi dengan Raja Firaun, menghadapi Bani Israil yang diceritakan suka membantah dan tak selalu patuh pada mereka berdua, hingga saat menyeberang ke Sinai. Harun juga menjadi juru bicara untuk menyampaikan pesan ke umat ketika Nabi Musa menerima wahyu. (djl)
 
Tamat
 

Sumber: