Kisah Singkat Nabi Hud AS hingga Allah Binasakan dengan Angin Topan Yang Dahsyat.

Kisah Singkat Nabi Hud AS hingga Allah Binasakan dengan Angin Topan Yang Dahsyat.

Kajian Islam. Kisah Nabi Hud AS --

BACA JUGA:Nabi Syits, Anak Nabi Adam AS Penjaga Nur Nabi Muhammad SAW

Diriwayatkan, Nabi Hud AS adalah cucu dari Nabi Nuh AS atau bisa disebut juga merupakan keturunan dari Sam bin Nuh (kaum ‘Ad). Kaum ‘Ad yang hidup di zaman Nabi Hud AS dikenal sebagai kaum yang hidup dengan amat nyaman dan sejahtera.

Kehidupan mereka makmur karena dilimpahi dengan ladang pertanian yang terhampar subur nan hijau, hewan ternak yang sehat dan banyak, serta aliran air yang melimpah dan segar. 

Selain itu, perawakan tubuh kaum ‘Ad juga diketahui besar dan kuat sehingga sangat menguntungkan mereka dalam bekerja sehari-harinya.

Namun kenikmatan dan berbagai berkah yang dilimpahkan kepada kaum ‘Ad tidak serta merta membuat mereka bersyukur dan menyembah Allah Ta’ala. 

Kaum ‘Ad tidak mengenal Allah Ta’ala sebagai Tuhan mereka, sama seperti yang dilakukan oleh kaum sebelum mereka (kaum Nabi Nuh). 

Mereka menyembah patung buatan mereka sendiri dan di beri nama dengan Shamud dan Alhattar.

Lalu Nabi Hud AS lantas meminta Allah SWT untuk menimpakan azab kepada kaum Ad yang enggan beriman kepada-Nya, sebelum azab itu turun, Nabi Hud AS kembali memperingati kaumnya namun mereka tidak menggubris perkataan Hud AS, akan tetapi justru meminta pertolongan dan perlindungan kepada berhala-berhala yang mereka sembah. 

BACA JUGA:Kisah Nabi Nuh, Rasul Pertama Yang Diutus Berdakwah Penuh Kesabaran

Azab kaum Ad ditandai dengan adanya kekeringan dan kemarau panjang selama tiga tahun yang membuat menderita, kemudian mereka memohon turunnya hujan, awalnya gembira karena mengira hujan akan turun dengan timbulnya awan hitam yang nantinya membasahi ladang mereka. 

Nabi Hud AS lalu kembali memperingati kalau awan hitam itu bukan awan rahmat, melainkan membawa kehancuran. 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al Ahqaf ayat 24 yang berbunyi: 

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا۟ هَٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۚ بَلْ هُوَ مَا ٱسْتَعْجَلْتُم بِهِۦ ۖ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: 

"Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkata lah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.." (QS Al Ahqaf 24)

Sumber: