Tahukah Kamu Sejarah Tarawih Pertama Kali Dilakukan Oleh Nabi di Masjid Nabawi. Ini Kisahnya.
Reporter:
Radar Seluma|
Editor:
Radar Seluma|
Kamis 14-03-2024,14:09 WIB
Kajian Islam. Sholat taraweh pertama kali dilaksankan Rasulullah SAW di Masjid Nabawi --
Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Sholat taraweh yang sering kita lakukan saat ini pada bulan suci Ramadhan merupakan salah satu sholat Sunnah Muakad yang sangat di anjurkan untuk dilaksankan, adapun sholat taraweh pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW di Masjid Nabawi saat itu yang dikenal sebutan Qiyam Ramadhan
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
Kajian Islam. Jama'ah Masjid Nabawi sedang melaksanakan Sholat taraweh berjama'ah
Sholat taraweh pertama kali yang dilakukan olah Nabi Muhammad Rasulullah SAW pertama kali yang disebut Qiyam Ramadan pada tanggal 23 Ramadan tahun kedua Hijriyah di Masjid Nabawi. Pada saat itu, Rasulullah SAW tidak selalu mengerjakannya berjamaah di Masjid namun juga Rasulullah SAW mengerjakannya di rumah belum selalu kerjakan di Masjid sebab Rasulullah SAW takut ketika itu Sholat taraweh menjadi wajib bagi umatnya di kemudian hari.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang riwayat Bukhari dan Muslim Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata,
"Suatu malam di bulan Ramadan, Nabi SAW melakukan Shalat di Masjid bersama beberapa orang, kemudian beliau melakukannya lagi di malam kedua lalu berkumpul lah orang dalam jumlah yang lebih banyak dari malam pertama, maka tatkala pada malam ketiga dan keempatnya, penuh lah Masjid oleh manusia hingga menjadi sesak, karena itu, beliau tidak jadi keluar menemui mereka, orang-orang memanggil beliau, lalu beliau berkata, "Ketahuilah, perkara yang kalian lakukan itu tidaklah tersembunyi bagiku (pahala, sisi positifnya), akan tetapi aku khawatir akan dicatat sebagai kewajiban bagi kalian nantinya."
Di dalam riwayat Al-Bukhari terdapat tambahan, "Lalu Rasulullah SAW pun wafat dan kondisinya tetap seperti itu (tidak dilakukan secara berjamaah di Masjid)."
Hadits tersebut menerangkan sifat kehati-hatian dan kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya.
Beliau khawatir bahwa tindakannya melakukan Qiyam Ramadhan akan memberi dugaan kepada umatnya bahwa Qiyam Ramadhan telah diwajibkan.
Adapun berkenaan dengan jumlah Rakaat Sholat taraweh Rasulullah SAW baik di Masjid maupun di rumah ketika di bulan suci Ramadhan maupun di luar bulan suci Ramadhan tidak lebih dari 11 rakaat
Dalam sebuah riwayat dari Aisyah RA yang berkata,
"Baik di bulan Ramadan maupun bulan lainnya, Rasulullah SAW tidak menambah lebih dari 11 rakaat."
Hadits Aisyah R.A: ia ditanya oleh Abu Salamah Abdur Rahman tentang Qiyamul lailnya Rasulullah SAW pada bulan suci Ramadhan, ia menjawab:
إنَّهُ كَانَ لاَ يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ
“Sesungguhnya beliau tidak pernah menambah pada bulan Ramadhan, atau pada bulan lainnya. lebih dari sebelas raka’at. (HR Bukhari, Muslim)
Namun ada juga yang mengerjakan sholat taraweh hingga witir berjumlah 23 hal dilakukan pada zaman Khalifa Umar Bin Khattab adapun dalil yang digunakan yakni yang berbunyi
حدثنا بن نمير عن عبد الملك عن عطاء قال أدركت الناس وهم يصلون ثلاثة وعشرين ركعة بالوتر
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, dari ‘Abdul Malik, dari ‘Atho’, ia berkata, “Aku pernah menemukan manusia ketika itu melaksanakan shalat malam 23 raka’at dan sudah termasuk witir di dalamnya.”
Itulah sejarah Sholat taraweh yang saat ini kita lakukan di awali oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW di Masjid Nabawi pada tanggal 23 Ramadhan Tahun kedua Hijriah, namun melihat antusias umat pada malam ketiga Rasulullah SAW tidak datang lagi ke Masjid sebab begitu cinta nya kepada umatnya takut jika Sholat taraweh Allah wajib bagi Umatnya adapun jumlah Rakaat Sholat taraweh yang di kerjakan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW tidak lebih dari 11 rakaat termasuk witir 3 rakaat baik dalam bulan suci Ramadhan maupun di luar bulan suci Ramadhan, akan tetapi ketika pada zaman Umar Bin Khattab sholat taraweh dilaksankan 23 rakaat termasuk witir itulah hingga saat ini dilaksanakan ada yang 11 dan 23 rakaat.
Terlepas berapa pun yang dilakukan dalam praktek Sholat taraweh semua nya benar dan bernilai pahala di sisi Allah SW T dan semoga kita juga dapat mengambil bagian dari keberkahan Ramadhan ini dengan perbanyak amal ibadah salah satunya Sholat taraweh. (djl)
Sumber: