Covid-19 Kembali Naik, Masyarakat di Seluma Diimbau Segera Vaksin

Covid-19 Kembali Naik, Masyarakat di Seluma Diimbau Segera Vaksin

Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE--

 

PEMATANG AUR - Bupati Seluma Erwin Octavian, SE menyampaikan bahwa saat ini angka Covid-19 nasional kembali mengalami peningkatan oleh karena itu dirinya meminta kepada masyarakat khusus yang belum vaksin agar segera vaksin ke Puskesmas. "Ya Covid-19 sudah kembali meningkat secara nasional. Kita berharap mudah-mudahan tidak ada lagi terpapar Covid-19 di Kabupaten Seluma. Saat ini kita tetap menunggu instruksi dari pemerintah pusat maupun provinsi. Dan alhamdulillah hingga saat ini vaksinasi di Kabupaten Seluma terus berjalan," kata bupati, kemarin.

BACA JUGA:Dua Perusahaan di Seluma Buka Lowongan Pekerjaan

 

Bupati juga mengingatkan, masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19, yakni batuk, pilek, demam dan gangguan pernapasan, agar segera melakukan pemeriksaan ke Puskesmas terdekat. ia juga mendorong masyarakat terutama kelompok rentan agar menyegerakan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.

 

Karena vaksinasi booster, sampai akhir tahun masih gratis untuk seluruh masyarakat. Tahun depan, informasinya hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised.

BACA JUGA:Bupati Seluma Ajak Warga Lestarikan Surat Ulu

 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari.

 

Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh kebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.(adt)

 

Sumber: