Selama Nataru, Kemenhub Prediksi 296 Ribu Orang Gunakan Kereta Cepat
Staf ahli Kemenhub paparkan peningkatan kereta api cepat--
Menurut Stafsus Menhub Adita Irawati, mayoritas atau sebanyak 45,2 persen masyarakat yang bepergian saat Nataru bertujuan untuk wisata. Selanjutnya sebanyak 30 persen pulang kampung dan yang merayakan Nataru sebanyak 18,98 persen.
“Hal inilah yang menjadi perbedaan kondisi tranportasi saat Nataru dengan saat hari Lebaran atau mudik. Pada saat Nataru, tujuan masyarakat melakukan perjalanan paling besar adalah untuk berwisata. Oleh karena itu, Kemenhub menyatakan akan memperkuat pengaturan di daerah wisata,” jelasnya.
BACA JUGA: Situs Judi Online Bola SBOTOP Digulung, OmzetRp 481 M! Membernya Puluhan Ribu
Sedangkan 107,63 juta orang akan melakukan perjalanan selama Nataru atau 39,83 persen dari total populasi.
“Angka ini naik 143 persen jika dibandingkan Nataru tahun lalu. Tetapi jumlahnya belum menyamai angka sebelum pandemi Covid-19 tiga tahun lalu,” ungkap Staf Khusus Menhub Bidang Komunikasi.
Selain menggunakan kereta cepat, menurut Adita Irawati, 39,97 juta atau sekitar 35,5 persen masyarakat diperkirakan akan menggunakan kendaraan pribadi berupa kendaraan roda empat. Disusul dengan pengguna kendaraan roda dua atau motor itu sebanyak 20,14 juta atau sebesar 17,92 persen.
Melihat tingginya penggunaan kendaraan pribadi dalam perjalanan pada saat Nataru nanti, Adita menilai ada sejumlah hal yang harus diperhatikan bagi pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua. Penggunaan kendaraan pribadi yang begitu banyak memungkinkan terjadinya peningkatan volume kendaraan di jalan tol maupun di jalan arteri.
Oleh karena itu, Pemerintah akan melakukan upaya-upaya rekayasa lalu lintas. Kemenhub bersama Kepolisian dan Kementerian PUPR pun telah menerbitkan surat keputusan bersama tentang pengaturan lalu lintas selama Nataru ini. Rekayasa lalu lintas yang telah ditetapkan berupa kontra flow di jalan tol maupun non tol.
Sumber: