Kominfo Report Akun Palsu Bupati Seluma

Kominfo Report Akun Palsu Bupati Seluma

--

 

PEMATANG AUR - Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik Kabupaten Seluma saat ini tengah berupaya mereport atau melaporkan akun Facebook fake (palsu) yang mengatasnamakan Bupati Seluma Erwin Octavian, SE. Tidak hanya melalui WhatsApp ternyata nama Bupati Seluma dan juga fotonya digunakan oleh oknum tertentu untuk melakukan upaya dugaan penipuan. Dinas Kominfo Persandian dan Statistik untuk saat ini melakukan upaya report massal melalui fitur yang disediakan oleh platform. Upaya ini dilakukan lantaran sudah ada masyarakat yang dihubungi oleh akun facebook palsu yang mengatasnamakan Bupati Seluma

BACA JUGA: Video, Toyota Bagikan Mobil Tacoma Hanya dengan Tebak Nomor di Facebook, Hoaks

 

"Terkait dengan akun palsu bapak bupati di media sosial yaitu facebook saat ini sedang kami upayakan report. Tujuannya agar tidak ada oknum yang menggunakan akun palsu ini untuk upaya dugaan penipuan. Untuk saat ini kita sedang melakukan report massal. Dan kemudian bagi masyarakat yang dihubungi akun ataupun nomor WhatsApp yang mengaku sebagai Bupati Seluma meminta sejumlah uang maka kami harapkan untuk mengklarifikasi," kata Nurul Ikshan Kepala Dinas Kominfo Persandian dan Statistik Kabupaten Seluma, kemarin. 

 

Dari pengakuan masyarakat yang pernah dihubungi oleh akun palsu Bupati Seluma ini modusnya adalah keluarga bupati hendak berinfaq dan bersedekah terhadap pembangunan masjid ataupun musala. Namun hal itu tidaklah benar dan dugaannya adalah upaya penipuan. 

 

Seperti yang dikabarkan sebelumnya nama Bupati Seluma, Wakil Bupati, dan Sekda sempat dicatut oleh oknum yang diduga hendak melalukan penipuan. Modusnya berbeda dengan yang di facebook. Jika melalui WhatsApp oknum yang mengaku petinggi di Kabupaten Seluma ini menyampaikan dengan calon korbannya bahwa sudah melakukan transfer sejumlah uang ke rekening panitia pembangunan masjid maupun musala. 

BACA JUGA:DBL Indonesia Bersemangat Bawa Lebih Banyak Anak Muda ke Australia Barat

 

Namun saat proses transaksi ada kesalahan angka atau nominal yang dikirim. Oleh karena itu calon korban diminta untuk melakukan transfer ke rekening tertentu karena kesalahan tersebut. Ada juga yang menyampaikan kalau pajaknya belum dibayar sehingga harus dikembalikan lagi.(adt)

 

Sumber: