15 Kasus DBD Sampai Bulan April di Seluma. Tinggi Ya?

15 Kasus DBD Sampai Bulan April di Seluma. Tinggi Ya?

Ilustrasi bahaya DBD.--

"Sebenarnya fogging sudah dilakukan. Hanya saja fogging itu hanya untuk solusi jangka pendek. Karena yang dibasmi biasanya adalah nyamuk yang sudah dewasa, bukan berbentuk jentik. Lagipula fogging juga tidak baik apabila terus menerus dilakukan, terlebih lagi asapnya juga tidak baik untuk dihirup," sampainya.

 

BACA JUGA:Tangani Dugaan Serangan Siber, BSI dan BSSN Perkuat Sinergi

Riduwan juga menambahkan, untuk jangka panjang di dalam mengantisipasi tingginya kasus DBD di Kabupaten Seluma. Dihimbau kepada seluruh masyarakat, khusus masyarakat Kabupaten Seluma. Agar dapat lebih aktif di dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat di dalam menjaga kebersihan lingkungan. Yakni dengan cara menerapkan gotong royong ataupun membersihkan rumah secara mandiri. Sehingga nyamuk tidak dengan mudah berkembang.

 

"Jika ada masyarakat yang merasakan gejala penyakit DBD, sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Seperti Puskesmas, agar nantinya dapat diberikan penanganan medis hingga pasien kembali sehat. Selain itu juga nantinya rumah pasien akan segera di berikan asap fogging, agar peredaran nyamuk dapat berhenti," tegasnya.

 

Diketahui, jika penyakit DBD merupakan salah satu kasus penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Biasanya gejala yang akan muncul ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual, mimisan serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.(ctr)

Sumber: