Usai gelar GIIAS, Pasar Otomotif Indonesia Tetap Lesu, Gaikindo Minta Insentif

Usai gelar GIIAS, Pasar Otomotif Indonesia Tetap Lesu, Gaikindo Minta Insentif

Pemeran mobil GIIAS 2025--

Program ini diberikan secara bertahap dengan diskon bervariasi untuk segmen dan kapasitas mesin mobil yang berbeda, seperti diskon 100 persen untuk kendaraan hingga 1.500 cc di awal, yang kemudian berangsur turun menjadi 50 persen dan 25 persen.

 

Kebijakan tersebut diyakini akan berhasil di masa ekonomi yang sulit saat ini. Sebab, pasar terbesar ada di kelas menengah yang saat ini menahan pembelian mobil baru. Kukuh merasa dengan adanya insentif pasar akan kembali bergairah karena harga mobil baru akan turun.

 

"Itu kan kekhawatiran juga terjawab. Insentif yang seperti itu ada potential gain, ada potential loss. Potential loss-nya dihitung, dikaji, selama 3 bulan itu Rp3 triliun. Tapi potensial gain-nya Rp5 triliun. Artinya masih menguntungkan. Pada saat yang sama, volume (penjualan) jadi naik," ujarnya.

 

BACA JUGA:Startup Rumput Laut Uluu, Raup $13,6 juta Skala Alternatif Plastik Pertama di Dunia

BACA JUGA: BSI Perluas Pasar, Sasar Program

Kukuh menyampaikan Gaikindo sudah berkomunikasi dengan pemerintah mengenai kemungkinan insentif tersebut diterapkan kembali. Namun, ia belum tahu apakah hal tersebut akan diterapkan oleh pemerintah.

 

"Sudah ada pakemnya, tinggal dijalankan. Kita juga sudah berkomunikasi," ucapnya.

 

Sebagai informasi, penjualan mobil secara wholesales berdasarkan data Gaikindo sepanjang Januari-September 2025 sebesar 561.819 unit. Angka tersebut turun 11,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 633.660 unit.

Sumber: