Fitnah dan Pertumpahan Darah Menjelang Kiamat: Peringatan dari Rasulullah SAW di Akhir Zaman
Radarseluma.disway.id - Fitnah dan Pertumpahan Darah Menjelang Kiamat: Peringatan dari Rasulullah SAW di Akhir Zaman--
Rasulullah SAW menggambarkan bahwa di masa fitnah, seseorang akan sulit membedakan antara yang benar dan yang salah. Dalam hadits riwayat Imam Muslim, beliau bersabda:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ.
Artinya: “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan. Ketika itu pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, orang khianat dipercaya, orang amanah dianggap pengkhianat, dan yang berbicara adalah ‘ruwaibidhah’ (orang bodoh yang berbicara tentang urusan umat).” (HR. Ibnu Majah)
Fitnah pada masa ini tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga melalui media, kebohongan politik, penyimpangan agama, dan penyebaran berita palsu. Pembunuhan pun menjadi hal biasa, bahkan kadang dilakukan atas nama agama atau ideologi. Padahal Rasulullah SAW menegaskan bahwa membunuh seorang mukmin tanpa hak adalah dosa besar.
Allah SWT berfirman:
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Artinya: “Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah neraka Jahannam, kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, mengutuknya, dan menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa’: 93)
Sikap Seorang Muslim di Masa Fitnah
Rasulullah SAW memberikan panduan kepada umat Islam tentang bagaimana bersikap ketika fitnah menyebar dan pembunuhan terjadi di mana-mana. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, beliau bersabda:
كُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ
Artinya: “Jadilah kamu seperti anak Adam yang terbaik (Habil).” (HR. Abu Dawud)
Habil memilih untuk tidak melawan dengan kekerasan ketika saudaranya Qabil hendak membunuhnya. Artinya, seorang muslim sebaiknya menjauhi konflik dan pertumpahan darah tanpa alasan syar’i. Rasulullah SAW juga bersabda:
إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ
Artinya: “Apabila dua orang Muslim saling berhadapan dengan pedangnya, maka yang membunuh dan yang terbunuh, keduanya berada di neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa beratnya dosa pertumpahan darah sesama Muslim. Maka dalam kondisi penuh fitnah, sebaiknya seorang mukmin menjaga lisannya, menahan emosinya, dan memperbanyak doa agar tidak terlibat dalam kezaliman.
Pelajaran dan Hikmah
Sumber: