Kisah Karomah Gaib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: Pertolongan Ilahi bagi Para Pencari Ilmu

Kisah Karomah Gaib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: Pertolongan Ilahi bagi Para Pencari Ilmu

Radarseluma.disway.id - Kisah Karomah Gaib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: Pertolongan Ilahi bagi Para Pencari Ilmu--

Ayat ini menjadi dasar bahwa wali Allah memiliki kedudukan istimewa di sisi-Nya. Karomah yang Allah berikan kepada mereka bukan untuk kesombongan, melainkan sebagai tanda kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Hadits tentang Keutamaan Wali Allah

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits qudsi:

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Artinya: “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku kabulkan. Jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi.” (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa ketika seorang wali Allah berdoa atau menolong orang lain, sesungguhnya Allah-lah yang menolong melalui dirinya.

BACA JUGA:Inilah Karomah-Karomah Agung Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang Masyhur

Relevansi bagi Para Penuntut Ilmu

Kisah-kisah karomah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani bukan sekadar cerita mistik, melainkan motivasi spiritual bagi para pencari ilmu. Beliau menekankan tiga hal utama yang harus dijaga oleh setiap penuntut ilmu:

1. Ikhlas dalam menuntut ilmu, semata-mata untuk Allah.

2. Sabar dalam perjalanan panjang, baik sabar menghadapi kesulitan maupun sabar menjaga akhlak.

3. Tawakkal kepada Allah, karena semua pertolongan datang hanya dari-Nya.

Syaikh Abdul Qadir sendiri dalam khutbahnya yang terkenal berkata:

“Wahai anakku, jadilah engkau orang yang selalu berpegang teguh pada Allah. Jangan bergantung pada selain-Nya, maka engkau akan melihat keajaiban pertolongan Allah." 

Kisah pertolongan gaib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani kepada para penuntut ilmu merupakan bukti bahwa Allah menolong hamba-Nya melalui perantara para wali. Al-Qur’an menegaskan bahwa pertolongan hanyalah dari Allah, sementara hadits Nabi menegaskan kedudukan mulia para wali. Karomah yang Allah anugerahkan bukanlah tujuan, melainkan jalan untuk menguatkan iman dan semangat menuntut ilmu.

Bagi generasi sekarang, pesan utama dari kisah ini adalah agar kita tidak meninggalkan ikhtiar, doa, dan tawakkal. Pertolongan Allah akan datang dengan cara yang tidak disangka-sangka, sebagaimana yang dialami para pencari ilmu di masa lalu.

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah sosok teladan bagi umat Islam, terutama dalam keteguhan hati, ketawadhuan, dan keberanian dalam menegakkan kebenaran. Kisah karomah beliau memberi inspirasi bahwa siapa pun yang sungguh-sungguh menuntut ilmu dengan ikhlas akan mendapatkan pertolongan Allah, baik secara lahir maupun batin.

Sumber:

Berita Terkait