Menyambut Musibah dengan Iman dan Ilmu: Jalan Menuju Ketenangan dan Hikmah

Menyambut Musibah dengan Iman dan Ilmu: Jalan Menuju Ketenangan dan Hikmah

Radarseluma.disway.id - Menyambut Musibah dengan Iman dan Ilmu: Jalan Menuju Ketenangan dan Hikmah--

إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Artinya: "Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS. Al-Anbiya: 83)

Doa Nabi Ayyub ini menggambarkan bagaimana seorang hamba mengadukan musibah kepada Allah dengan penuh adab, tanpa keluhan, hanya dengan harapan dan keyakinan bahwa kasih sayang Allah akan segera datang.

Hikmah di Balik Musibah

Musibah bukan akhir dari segalanya. Ia adalah awal dari proses pendewasaan iman, pemurnian jiwa, dan pencerahan akal. Iman mengajarkan kita untuk berserah diri dan percaya bahwa Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya. Ilmu menuntun kita untuk melihat musibah sebagai bagian dari proses menuju kemuliaan dan ampunan Allah.

Menjadikan Musibah Jalan Kembali kepada Allah

Sebagai insan beriman, mari kita jadikan setiap musibah sebagai momentum muhasabah dan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Jangan sia-siakan musibah dengan keluhan atau kekufuran nikmat. Tapi hadapilah dengan sabar, syukur, dan penguatan iman serta ilmu.

Bersama keimanan dan ilmu, musibah akan terasa ringan, bahkan menjadi jalan meraih keberkahan. Seperti yang Allah firmankan:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: "Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5–6)

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menghadapi musibah dengan hati yang tenang, ilmu yang bijak, dan iman yang teguh. (djl) 

Sumber:

Berita Terkait