Spirit Hijrah dan Pembentukan Jiwa Kepemimpinan Islami: Membangun Pemimpin yang Tangguh dan Visioner
Radarseluma.disway.id - Spirit Hijrah dan Pembentukan Jiwa Kepemimpinan Islami: Membangun Pemimpin yang Tangguh dan Visioner--
Teladan dari Sahabat dan Sejarah
Banyak sahabat yang setelah hijrah berubah menjadi pemimpin hebat, seperti Umar bin Khattab ra., yang dikenal sebagai pemimpin adil dan tegas. Umar adalah contoh nyata bagaimana proses hijrah spiritual membentuk karakter seorang pemimpin sejati.
Umar pernah berkata:
“Kita adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam. Maka jika kita mencari kemuliaan dengan selainnya, niscaya Allah akan menghinakan kita.”
Ucapan ini lahir dari kesadaran bahwa hijrah bukan hanya meninggalkan sesuatu, tetapi menuju kepada nilai yang lebih tinggi, yakni Islam sebagai jalan hidup.
Relevansi Spirit Hijrah dalam Kepemimpinan Masa Kini
Di era modern ini, krisis kepemimpinan sering kali bermula dari hilangnya nilai spiritual dan moral dalam jiwa pemimpin. Spirit hijrah menawarkan solusi: kepemimpinan yang berbasis pada transformasi diri, keberanian moral, dan orientasi akhirat.
Kepemimpinan di pemerintahan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, bahkan di rumah tangga sekalipun, harus dilandasi semangat hijrah: memperbaiki diri, memperjuangkan kebaikan, dan membawa perubahan positif.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Spirit hijrah bukan hanya peristiwa sejarah yang dikenang, melainkan energi perubahan yang terus relevan sepanjang masa. Dalam konteks kepemimpinan, hijrah adalah proses pembentukan karakter, pembuktian integritas, dan pencarian kemuliaan melalui jalan yang diridhai Allah SWT.
Kepemimpinan yang dilandasi spirit hijrah akan melahirkan pemimpin yang tidak hanya mampu memimpin secara teknis, tetapi juga membawa umat kepada kehidupan yang lebih bermakna, beradab, dan bermartabat.
Maka marilah kita jadikan momentum hijrah baik dalam konteks tahun baru Islam maupun perjalanan hidup sebagai panggilan untuk membentuk jiwa pemimpin yang amanah, bijaksana, dan bertaqwa. Sebab hanya dengan spirit hijrah, kita bisa melahirkan pemimpin yang tidak hanya dihormati oleh manusia, tetapi juga dicintai oleh Allah SWT. (djl)
Sumber: