Meraih Ampunan Allah dengan Istiqamah di Bulan Dzulqa’dah
Radarseluma.disway: Meraih Ampunan Allah dengan Istiqamah di Bulan Dzulqa’dah--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan Dzulqa'dah, yang termasuk dalam empat bulan haram dalam kalender Islam, memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam kehidupan seorang Muslim. Dzulqa'dah adalah bulan yang penuh dengan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih ampunan-Nya, dan memperbaiki diri. Bulan ini memberi ruang bagi umat Islam untuk melanjutkan kebaikan yang telah dibangun selama Ramadhan dan Syawal, serta menyusun langkah-langkah menuju perbaikan spiritual yang lebih mendalam.
Salah satu kunci untuk meraih ampunan Allah adalah dengan istiqamah, yakni teguh dan konsisten dalam beribadah serta menjaga prinsip-prinsip Islam. Istiqamah menjadi salah satu hal yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai sarana utama untuk meraih ridha Allah dan menghapus dosa. Dalam konteks Bulan Dzulqa'dah, sikap istiqamah ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap Muslim, sebagai bentuk kesungguhan dalam beribadah, bertobat, dan menjaga hubungan baik dengan Allah
BACA JUGA:Refleksi Diri: Sudahkah Kita Menghormati Bulan Allah Yaitu Bulan Dzulqa’dah?
Istiqamah dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadits
Istiqamah berarti keteguhan dalam beragama, tetap berada di jalan yang benar tanpa tergoyahkan oleh berbagai cobaan dan godaan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman mengenai pentingnya istiqamah sebagai kunci keselamatan dan keberhasilan seorang hamba sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 103 yang mana berbunyi:
وَأَنْتُمُ الْعُلَىٰ فِي الْمُؤْمِنِينَ إِذَا مَا جَمَعَ وَمَا جَاءَ لَكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ
Artinya: “Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah, dan janganlah berpecah belah di antara kalian.” (QS. Al-Imran: 103)
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya persatuan dalam mengikuti jalan yang lurus, yang tentu saja harus dijalani dengan istiqamah. Istiqamah di sini mengandung makna tetap teguh dalam menjaga ajaran agama meskipun datang berbagai tantangan.
Selain itu, Allah SWT juga menyebutkan dalam surat Al-Fussilat ayat 30 mengenai janji-Nya kepada orang-orang yang istiqamah yang mana berbunyi:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata ‘Rabb kami adalah Allah’ kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (mengatakan): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih, dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan kepada mereka’.” (QS. Fussilat: 30)
Ayat ini memberi harapan besar bagi orang-orang yang istiqamah. Bagi mereka yang tetap berpegang pada jalan yang benar meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, Allah SWT akan mengirimkan malaikat untuk memberi ketenangan, dan janji surga akan menjadi ganjarannya.
BACA JUGA:Mengapa Dzulqa'dah Termasuk Bulan yang Dimuliakan?
Hadits tentang Istiqamah
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan umat Islam untuk selalu istiqamah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi:
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan penekanan bahwa setelah seseorang menyatakan keimanannya kepada Allah, langkah berikutnya adalah istiqamah, yakni konsisten dalam menjalankan ajaran Islam, baik dalam ibadah maupun akhlak sehari-hari. Istiqamah bukan hanya terbatas pada ibadah ritual semata, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan, seperti menjalani kehidupan dengan jujur, amanah, dan berbuat baik kepada sesama.
Lebih lanjut, Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya agar tidak mudah goyah ketika menghadapi ujian hidup. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sedikit.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menegaskan pentingnya konsistensi dalam beramal. Meskipun amalan tersebut terkesan kecil, namun jika dilakukan secara istiqamah dan terus-menerus, itu akan menjadi lebih bernilai di sisi Allah.
BACA JUGA:Inilah Amalan-amalan Sederhana Namun Bernilai Besar di Bulan Dzulqa’dah
Istiqamah di Bulan Dzulqa’dah
Bulan Dzulqa’dah adalah bulan yang memberikan kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Sebagai bulan yang termasuk dalam bulan-bulan haram, di mana segala bentuk perbuatan maksiat harus dihindari, Dzulqa’dah menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan istiqamah dalam menjalani hidup sesuai dengan tuntunan agama.
Dalam bulan ini, umat Islam harus menjaga amalan-amalan baik yang telah dilakukan selama Ramadhan dan Syawal, serta memperbaiki amalan yang mungkin masih kurang. Misalnya, melanjutkan kebiasaan shalat malam, berzikir, dan memperbanyak doa. Dengan istiqamah dalam menjalankan amalan-amalan ini, Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa yang lalu dan membukakan pintu kebaikan yang lebih banyak
BACA JUGA:Dzulqa’dah: Momentum Perbanyak Istighfar dan Taubat
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Istiqamah adalah salah satu kunci utama dalam meraih ampunan Allah, baik di bulan Dzulqa'dah maupun di bulan-bulan lainnya. Dengan istiqamah, seorang hamba akan dapat menjaga dirinya dari godaan dan tantangan hidup, tetap berada di jalan yang lurus, dan memperoleh ridha serta ampunan dari Allah SWT. Istiqamah bukanlah perkara yang mudah, tetapi dengan kesungguhan hati dan kemauan yang kuat, seorang Muslim dapat meraihnya. Di bulan Dzulqa'dah, mari kita jadikan momen ini untuk memperbaharui komitmen kita dalam beribadah, memperbaiki diri, dan berusaha untuk istiqamah dalam setiap langkah kehidupan.
Marilah kita manfaatkan Bulan Dzulqa'dah untuk memperkuat istiqamah kita dalam beribadah dan beramal. Dengan istiqamah, kita tidak hanya berharap mendapatkan ampunan Allah, tetapi juga keberkahan dalam hidup dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT memberikan kita taufik dan hidayah-Nya untuk selalu istiqamah di jalan-Nya, hingga akhir hayat kita. Aamiin. (djl)
Sumber: