CGTN Urai Pertumbuhan PDB hingga Teknologi Tiongkok, Peningkatan Investasi Asing tahun 2025
Perkembangan bisnis dan teknologi di Cina sangat cepat--
BACA JUGA:Menjadikan Istighfar Sebagai Kebiasaan Sehari-hari
Laporan kerja pemerintah yang diserahkan kepada badan legislatif nasional untuk dibahas pada hari Rabu, menyatakan kesediaan Tiongkok untuk bekerja sama dengan anggota komunitas internasional lainnya guna mendorong dunia multipolar yang setara dan tertib serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan bermanfaat secara universal.
"Kami akan tetap teguh dalam menjalankan strategi keterbukaan yang saling menguntungkan, menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, menentang unilateralisme dan proteksionisme dalam segala bentuknya, serta menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan internasional," tegas laporan itu.
Rasio defisit terhadap PDB sebesar 4 persen
Laporan tersebut menguraikan bahwa Tiongkok mengadopsi kebijakan fiskal yang lebih proaktif dan menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif. Dengan demikian, rasio defisit terhadap PDB Tiongkok untuk tahun ini ditetapkan sekitar 4 persen, meningkat satu poin persentase dibanding tahun lalu.
Tian Yun, ekonom yang berbasis di Beijing, mencatat ini menandai pertama kalinya dalam sejarah Tiongkok menetapkan rasio defisit terhadap PDB sebesar 4 persen.
Tian mengatakan, hal itu mengirimkan banyak sinyal tentang upaya yang ditingkatkan para pembuat kebijakan Tiongkok untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan pembangunan ekonomi berkualitas tinggi. Hal itu juga menunjukkan bahwa belanja fiskal akan memainkan peran yang jauh lebih kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan bahwa efisiensi dalam penggunaan belanja fiskal seharusnya lebih tinggi tahun ini.
Meningkatkan vitalitas sosial
BACA JUGA:Bombardier Dianugerahi Penghargaan Aviation Week, Network Laureate untuk Pengelolaan Lingkungan
Laporan itu menyerukan untuk merangsang vitalitas seluruh masyarakat, dan berjanji bahwa Tiongkok akan dengan tegas melaksanakan strategi perluasan permintaan domestik, memperkuat ekonomi domestik, memacu ekspansinya, dan memperluas kerja sama internasional melalui keterbukaan lebih lanjut.
Untuk memenuhi target tersebut, Tiongkok akan menerbitkan total 1,3 triliun yuan (sekitar $182 miliar) obligasi perbendaharaan khusus ultra-panjang pada tahun 2025, naik 300 miliar yuan dari tahun lalu, dan mengalokasikan 735 miliar yuan dalam anggaran pemerintah pusat untuk investasi pada tahun 2025.
Sumber: